SOLOPOS.COM - Simulasi bencana yang digelar aparatur desa dan warga Desa Tamanmartani Kalasan di sela-sela pengukuhan KSB, Kamis (28/4/2016). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Bencana Sleman diantisipasi salah satunya dengan pembentukan desa tangguh bencana

 

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Harianjogja.com, SLEMAN-Seluruh desa di Sleman ditargetkan sudah menjadi desa tangguh bencana (destana) pada tahun 2021. Setiap tahunnya akan dilakukan pembentukan desa budaya yang bersumber dari pendanaan APBD Sleman dan APBD DIY.

Heru Saptono, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sleman mengatakan target 86 desa akan direalisasikan oleh Pemkab Sleman.

“Targetnya semua berstatus destana sampai 2021, penghujung masa pak bupati,” jelasnya pada Selasa (11/4/2017).

Hal ini juga telah dikoordinasikan dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat.

Menurutnya, upaya ini sesuai dengan paradigma saat ini agar bencana tak hanya ditangani oleh pemerintah saja namun juga ada keterlibatan masyarakat.

Terlebih lagi, semua wilayah di Sleman memiliki tingkat kerawanan bencananya masing-masing. Meski tidak ada dalam daerah utama rawan bencana, diharapkan desa bisa berpartisipasi sebagai penyangga desa lainnnya. Saat ini, baru 46 desa yang berada di Sleman dan berstatus destana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya