Jogja
Jumat, 19 April 2013 - 15:48 WIB

Bensin Dua Harga, SPBU di Gunungkidul Bakal Dipisah

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pembeli Premium (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

Foto Ilustrasi Pembeli Premium
JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe

GUNUNGKIDUL-Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan jenis harga yang berbeda bakal menambah banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Gunungkidul guna mempermudah pembelian. Karena ada pemisahan penjualan BBM subsidi dan nonsubsidi.

Advertisement

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi menyatakan, jika rencana pemberlakuan dua jenis harga maka SPBU harus dipisah supaya dapat menghindari kekecauan saat pembelian. selain itu, kontrol terhadap adanya potensi penyimpangan pembelian juga akan lebih mudah.

“Harus ada pemisahan SPBU. Sistem striker yang ditempel pada kendaraan kurang efektif,” kata dia seusai diskusi soal korupsi, Kamis (18/4) kemarin.

Salah satu rencana pemerintah menaikan harga BBM (bensin premium) bersubsidi yaitu dengan dua jenis harga berbeda. Untuk jenis motor dan angkutan umum, akan tetap dengan harga Rp4.500, sementara untuk mobil pribadi dengan harga Rp6.500.

Advertisement

Di Gunungkidul ada 8 SPBU, semua SPBU tidak ada yang memisahkan antara penualan BBM subsidi dan BBM non subsidi. Akibatnya terjadi antrian panjang di setiap SPBU baik pembeli BBM subsidi maupun nonsubsidi.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif