SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrok (JIBI/Solopos/Dok.)

Bentrok suporter vs warga diharapkan tak kembali terjadi.

Harianjogja.com, JOGJA — Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku kecewa lantaran peristiwa bentrokan suporter sepakbola terus terjadi. Dia menilai para suporter harus mendewasakan diri agar tak mencoreng citra olahraga sepakbola.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

(Baca Juga : BENTROK SUPORTER VS WARGA : Ini Kata Sultan Soal Bentrok di Jamal)

Ditemui di Kompleks Kepatihan Senin (23/5/2016), Sultan mengatakan sepakbola tidak ada urusannya dengan kekerasan. Namun aksi kekerasan suporter yang terjadi seakan mengubah kesan itu. Menurutnya fanatisme tak menjadi soal namun tidak semestinya dibarengi dengan kekerasan fisik.

“Mungkin karena masih muda maunya apa-apa selalu berkelahi. Padahal mestinya tidak begitu,” kata dia.

Sultan pun berharap ada upaya membangun kesadaran untuk tidak melakukan kekerasan di kalangan suporter. Namun kesadaran itu menurutnya hanya bisa tumbuh bila ada kesadaran pribadi. Keberadaan aparat menurutnya bukan untuk menumbuhkan kesadaran tetapi menjaga ketertiban.

“Itu harus dari dirinya sendiri, kalau anak muda tidak ada kesadaran ya kekerasan akan terus terjadi,” imbuh dia.

Terkait kekerasan suporter yang menyebabkan tewasnya Stanislaus Gadhang Biswara Minggu (22/5/2016) Sultan  yakin aparat bisa mengidentifikasi pelaku dan segera aparat segera melakukan penindakan tegas berasarkan hukum yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya