SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SLEMAN—Kepala Desa Caturtunggal, Agus Santoso mengakui kawasan Caturtunggal, Depok sering terjadi gesekan antarkelompok masyarakat. Menurut dia, daerah tersebut merupakan kawasan padat penduduk yang heterogen.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Banyaknya penduduk pendatang baik mahasiswa, pegawai dan masyarakat umum membuat perangkat desa berusaha merangkul para tokoh komunitas agar dapat mengendalikan komunitasnya masing-masing.

“Untuk tokoh-tokoh yang dulu sudah kami rangkul. Yang bentrokan di Glendongan saya menduga mahasiswa-mahasiswa baru,” kata Agus Santoso, Rabu (9/5).

Selain tokoh komunitas, Kades juga mengimbau para pengelola indekos di wilayah Caturtunggal agar tidak sekadar menerima uang namun juga memantau penghuni indekosnya-masing-masing.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa terlibat bentrokan degan warga Glendongan Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Dalam bentrokan tersebut tiga orang mengalami luka bacok. Sedikitnya 24 rumah dan empat kendaraan rusak. Satu motor juga dibakar massa. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya