Berawal Saling Ejek, Pelajar di Sleman Sabet Temannya Pakai Celurit

Solopos.com, SLEMAN — Dua pelajar terlibat aksi perkelahian di Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman. Dalam aksi itu, satu pelajar mengalami luka parah di bagian perut dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Kasatreskrim Polresta Sleman, AKP Risky Adian, mengatakan perkelahian antarpelajar terjadi pada Senin (15/1/2024) sekitar pukul 01.00 WIB. Dua pelajar itu berinisial AMM dan ADC. Dalam kasus ini, pelajar berinisial AMM ditetapkan sebagai tersangka.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Risky menyampaikan duel satu lawan satu antara AMM dan ADC terjadi di wilayah Kapanewon Tempel. Akibatnya, pelajar berinisial ADC mengalami luka sabet celurit di bagian pinggang sampai perut. Saat ini pelajar tersebut dirawat insentif di rumah sakit. Pascakejadian, korban langsung mendapatkan perawatan di rumah sakit.

“Setelah mendapatkan laporan langsung bergerak hingga akhirnya mengamankan pelaku sekaligus ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan,” kata Riski, Rabu (17/1/2024).

Berdasarkan hasil dari pemeriksaan diketahui korban dan pelaku merupakan teman sepermainan. Adapun cekcok terjadi dikarenakan salah paham yang berujung saling ejek di antara keduanya.

“Biasa, saling ejek hingga akhirnya terjadi perkelahian menggunakan celurit,” katanya.

Menurut dia, sebelum duel terjadi, pelaku yang berasal dari Bantul mendatangi korban di Sleman. Selanjutnya, kedua pelajar itu pergi bersama seorang teman lain menggunakan satu sepeda motor. “Sebelum berkelahi berboncengan bersama dalam satu motor,” katanya.

Atas perbuatannya ini, AMM dijerat Pasal 333 ayat 1. Sebagaimana diketahui pasal ini mengatur tentang perampasan kemerdekaan seseorang dengan ancaman hukuman pidana paling lama delapan tahun.

Ancaman bisa lebih berat menjadi sembilan tahun penjara apabila korban mengalami luka berat. Sedangkan, jika sampai meninggal dunia maka pelaku bisa diancam penjara paling lama 12 tahun.