SOLOPOS.COM - Suasana malam Pasar Beringharjo (JIBI/Harian Jogja/Garth Antaqona)

Suasana malam Pasar Beringharjo (JIBI/Harian Jogja/Garth Antaqona)

JOGJA—Rencana untuk mengembangkan blok F2 dan Metro buka malam membutuhkan pembatas pasar hingga penerangan.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Kondisi pasar yang gelap tanpa penjagaan petugas di malam hari berisiko munculnya kejahatan terutama pencurian.

Hal inilah yang dikhawatirkan, Suharno, Kepala Seksi Pemeliharaan sarana dan Prasarana Dinas Pengelolaan Pasar Jogja. Untuk menanggulangi hal – hal yang tidak diinginkan, menurutnya  dibutuhkan pembatas yang mampu memisahkan lokasi pasar yang tutup dengan wilayah lain.

“Pembatas harus aman, tidak mudah ditembus pengunjung, namun tetap ada unsur estetikanya,” kata Suharno, kepada Harian Jogja belum lama ini.

Selain itu, jumlah pembatas yang dibutuhkan juga cukup banyak, yakni mulai dari sisi blok F2 sampai ke deretan Metro.

Diperkirakan, untuk membuat pembatas dengan kriteria ideal tersebut dibutuhkan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah. Untuk sementara ini, Dinlopas tidak memiliki anggaran untuk membuat pembatas tersebut.

“Lebih baik dalam mendukung rencana buka malam, semua diajak duduk bareng agar mendapatkan solusi yang tepat,” tambah Suharno.

Tri Setiarsih, pemilik toko Wijoyo Batik di F2 lantai dua Pasar Beringharjo mengungkapkan, sudah siap jika harus duduk bareng dan mengeluarkan biaya lebih bersama – sama untuk mendukung upaya mempromosikan F2.  “Jika harus bersama – sama duduk bareng dan mengeluarkan dana untuk meramaikan F2, saya siap,” kata Tri.

Baginya, selain pengadaan pembatas, unsur penerangan dan penunjuk jalan akan menjadi hal yang terpenting. Di dalam berdagang, Tri menilai jika pengunjung turut selektif, dan lebih memilih tempat yang nyaman dan juga aman. Hal ini dapat diperoleh dengan sarana penerangan.

Baginya, kondisi F2 saat ini sudah sangat mengenaskan. Dagangannya dari pagi hingga siang pukul 15.00 WIB, diakuinya sama sekali belum ada laku satu pun.  Banyak pedagang yang menutup tokonya lantaran kondisi yang kian sepi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya