Jenazah Tidarwono disemayamkan di rumah duka di Jenderal Soedirman Center (JSC) Ngaglik Sleman.
Harianjogja.com, NGAGLIK- Ahmad Tidarwono, putra sulung Panglima Besar Jenderal Soedirman meninggaldunia diusia 78 tahun, Minggu (21/8/2016). Tidarwono wafat akibat sakit yang dideritanya.
Jenazah Tidarwono disemayamkan di rumah duka di Jenderal Soedirman Center (JSC) Jalan Palagan Tentara Pelajar Km 12 Ngaglik Sleman. Ribuan pelayat tampak menghadiri pemakaman almarhum di tempat pemakaman umum (TPU) Blunyahgede, Sinduadi, Mlati.
Menantu Tidarwono, Boegiakso menjelaskan ayah mertuanya tersebut sering mengeluh rasa sakit pada bagian pencernaannya. Keluhan tersebut sudah dirasakan selama setahun terakhir. “Sebelum wafat, bapak menjalani rawat inap,” katanya, Senin (22/8).
Boegi sendiri menikah dengan anak kedua dari almarhum, Nining Tejaningsih. Di mata keluarga, kata Boegi, almarhum merupakan sosok pria yang bersahabat. Tidak pernah marah, bertutur lembut dan penyayang. Almarhum meninggalkan sembilan anak dan delapan cucu. “Kalau ada anaknya yang melakukan kesalahan, bapak tidak marah. Dinasehati saja,” kenangnya.
Meski begitu, Boegi menilai, almarhum memiliki sifat mirip Jenderal Soedirman. Sulung dari tujuh bersaudara itu, juga memiliki ketegasan saat mengambil sikap. “Saat Jenderal Soedirman meninggaldunia, bapak sudah berusia 12 tahun. Jadi banyak pelajaran dari almarhum yang diwarisi,” terang Boegi.