Jogja
Kamis, 24 Oktober 2013 - 12:37 WIB

Berkat GKR Hayu, Data Kraton Ngayogyakarta Kini Tersimpan Rapi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Putri Sultan HB X, GKR Hayu bersama suaminya, KPH Notonegoro. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA– Berkat GKR Hayu, kini data-data kraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersimpan rapi dalam dalam bentuk file komputer.

GKR Hayu melakukan pendataan abdi dalem, cerita, dan macam-macam tradisi di kraton, seperti makna gerebeg, labuhan dan lain sebagainya. Langkah ini, menurutnya, baik untuk mempertahankan eksistensi Kraton.

Advertisement

“Sehingga ketika 100 tahun lagi ada yang cari data-data mengenai kraton, mudah dicari bagaimana paugerannya,” ungkap KRT Yudahadiningrat, Ketua Panitia Dhaup Ageng GKR Hayu, di sela resepsi Dhaup Ageng di Bangsal Kepatihan, Rabu (23/10/2013).

Yuda mengatakan, pekerjaan rumah yang belum terselesaikan saat ini adalah pendataan secara digital mengenai benda-benda pusaka. Semisal, payung Tunggul Manik yang dipakai untuk memayungi Sultan dalam resepsi kemarin, memiliki banyak makna filosofi, tapi pendataan sekarang ini belum menyeluruh dilakukan untuk pusaka- pusaka.

Setelah ditinggal Hayu ke luar negeri itu, Yuda bakal bekerja menggantikan tugas putri keempat Sultan itu untuk sementara dengan dibantu oleh tim Tanda Yekti yang di antaranya direkrut dari kalangan akademik.

Advertisement

Tapi ia tak merasa terlalu kehilangan. Malah, dengan Hayu dipersunting oleh KPH Notonegoro membuatnya lega.

“Soalnya Kanjeng Notonegoro juga pintar IT. Pasti nanti akan ada petunjuk-petunjuk. Lagi pula, Mas Noto juga gabung dengan tepas ini,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif