SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Harianjogja.com, KULONPROGO-KB Laki-laki di Kulonprogo jenis vasektomi atau Medis Operatif Pria (MOP) meningkat drastis karena pemerintah kabupaten Kulonprogo menghadiahkan seekor kambing betina kepada laki-laki yang bersedia mengikuti vasektomi.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, menyebutkan partisipasi MOP pada 2010 sampai 2012 hanya 20 akseptor setiap tahun, sementara pada 2013 terjadi peningkatan jumlah akseptor sampai 100 orang. Sedangkan pada Januari sampai April 2014 sudah tercapai 20 akseptor baru MOP.
“Jumlah ini mengalami peningkatan sejak pemkab berinisiatif untuk memberikan seekor kambing betina kepada laki-laki yang mau mengikuti vasektomi,” jelasnya pada puncak acara BBGRM XI, Hari Kesatuan Gerak PKK ke-42, Hari Keluarga Nasional ke-21 tingkat DIY yang dipusatkan di tepi Waduk Sermo, Kokap, Senin (23/06/2014).
Pertimbangan pemberian kambing, kata dia, sebagai upaya untuk memberdayakan keluarga di bidang ekonomi. Menurut Hasto, perkembangan teknologi kedokteran membuat sifat vasektomi tidak lagi permanen. Sehingga, ketika seorang laki-laki berniat untuk memiliki keturunan kembali, salurannya dapat disambung kembali.
Ditambahkannya, pemkab Kulonprogo terus berusaha untuk meningkatkan peran serta laki-laki dalam mengikuti KB laki-laki, mengingat jika dibandingkan dengan metode KB lainnya, akseptor vasektomi baru berada di kisaran 7%. Sisanya, KB yang dilakukan oleh perempuan.
“Target pemkab dalam MOP di atas 100 akseptor setiap tahun,” imbuhnya.
Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Wendy Hartanto, mengatakan, program KB telah berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia.
“Jika sejak 1961 tidak ada program KB, kemungkinan dalam tiga dekade jumlah penduduk Indonesia sudah melonjak hingga 100 juta jiwa,” terangnya.
Ia menilai, program KB bermanfaat bagi keluarga, karena perempuan dapat lebih berdaya dan meningkatkan ekonomi keluarga karena tidak melulu hamil dan mengurusi kelahiran serta menyusui anaknya