SOLOPOS.COM - Slamet menunjukkan ikan patin bule seberat lima kilogram hasil budidayanya di kolam Ledokperi, Dusun Tanjungtirto, Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, Selasa (28/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN-Slamet, 45, warga Dusun Kaliajir Lor, Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, sukses dengan belasan kolam
ikan miliknya. Salah satu jenis ikan yang dipelihara yakni ikan patin bule. Bagaimana pemeliharaannya?

Ditemui Harianjogja.com, Selasa (28/10/2014) sekitar pukul 08.00 WIB, pria bernama lengkap Slamet Supriyono itu tengah sibuk
menambah air kolam, mengambil sampah daun dari dalam kolam di Dusun Tanjungtirto, Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah. Ia berjalan
dari satu kolam ke lain miliknya yang cukup luas. Kawasan kolam yang diberi nama Ledokperi dengan luas sekitar lima hektare yang
terdiri 150 kolam itu berdiri sejak tahun 2000. Tanah itu merupakan tanah kas  desa yang kemudian dikelola kelompok tani ikan. Selain
melayani ikan konsumsi, kolam itu juga untuk pembibitan berbagai jenis ikan.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Berbekal pengalamannya beternak ikan, dia mencoba memelihara jenis ikan berbeda dengan petani lain. Salah satunya, dia memiliki
kolam ikan patin bule atau patin berwarna putih. Untuk membuktikan, Slamet masuk ke dalam kolam dan menangkap seekor ikan patin
bule berumur sekitar lima tahun berbobot lima kilogram.

Menurut dia, patin bule lebih diidentikkan dengan ikan hias. Namun jika dipelihara secara outdoor, maka dagingnya akan lebih halus. Adanya bintik merah di sekitar ekor patin bule disebabkan karena kolam bersifat terbuka sehingga sinar matahari mudah masuk mengenai tubuh ikan.

Slamet membanderol Patin Bule itu dengan harga yang lumayan fantastis, yakni sekitar Rp500.000 per ekornya. Jika jatuh ke tangan kolektor, harganya bisa melambung hingga jutaan rupiah. Tapi dengan Rp500.000 bagi dia sudah untung. Slamet mengaku pilihan memelihara ikan langka seperti patin bule bukan tanpa alasan. Awalnya, dia melihat pasar ikan hias yang minim pasokan ikan langka seperti patin bule. Sejak 2006, Slamet kemudian membuat kolam khusus untuk patin bule yang kemudian diikuti dengan lele bule atau lele berwarna putih.

Pria dua anak ini mengakui sulitnya memelihara patin bule. Persemaian benih biasanya hanya dapat berhasil 50% dari bibit yang disemaikan. Meski dia mahir dan punya banyak trik memijahkan berbagai jenis ikan secara alami, untuk  patin bule, Slamet mengaku merasa kesulitan. Sebagai solusi, dia terpaksa memijahkan patin bule melalui proses kawin suntik.

Berkat ketekunannya menggeluti budidaya ikan, Slamet mengaku bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, termasuk menyekolahkan kedua anaknya hingga di bangku kuliah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya