SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
MAGELANG— Bermaksud mengisi liburan dengan melihat sungai lahar dingin Merapi, satu keluarga asal Dusun Bates, Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak malah hanyut. Tidak ada korban jiwa, namun lima orang terluka karena terseret arus Kali Putih.
Keloma korban yakni Okta Asmara, 36 (ayah), Santi, 35 (istri) dan tiga anaknya, Aulia Sandra, 15, Gensa Oktavia,7 dan Salsabila, 9. Mereka adalah satu keluarga dari penambang pasir, yang mengisi liburan dengan ikut sang ayah naik truk mengambil pasir di Kali Putih, untuk melihat kondisi sungai tersebut pasca banjir lahar dingin Merapi 2010. Para korban selanjutnya dibawa ke RS Muntilan.
Informasi yang dihimpun Harian Jogja menyebutkan keluarga itu tiba di dekat Dam Dusun Wates Desa Srumbung, Minggu (25/3) pagi. Ketika sang ayah menaikkan pasir, istri dan anaknya bermain pasir di tepi sungai. Sekitar pukul 16.30 WIB, ketika truk hampir penuh, terjadi banjir karena hujan di bagian puncak Merapi. Namun karena tidak memahami kondisi itu, mereka tetap bermain.
Saat debit air mulai meningkat, mereka tengah berada di atas kabin truk dan berada di tengah sungai. Okta yang panik meminta anak dan istrinya turun dari truk untuk menyelamatkan diri. Namun belum sempat menepi, mereka lebih dahulu terseret banjir.
Okta dan dua anak hanya terseret sekitar lima meter. Aulia Sandra hanyut sekitar 100 meter dan Santi hanyut lebih dari satu kilometer, hingga jembatan sesek Dusun Ngelo, Desa Srumbung. Beruntung, saat itu banyak relawan memantau banjir di tepi sungai sehingga segera melakukan pertolongan. Meski hanyut, keduanya masih bisa diselamatkan dengan luka di sekujur tubuhnya.
Okta Asmara terluka akibat beberapakali terjatuh saat berusaha menolong istrinya. Okta mengalami luka pada kedua kaki, pinggang dan tangan. Adapun Gensa dan Salsabila hanya luka ringan akibat terjatuh saat berusaha melarikan diri.