SOLOPOS.COM - Ahmad Nurjihad Saijan, merupakan pendaftar termuda calon jamaah haji di Kemenag Kantor Kabupaten Bantul. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Ahmad Nurjihad Saijan, merupakan pendaftar termuda calon jamaah haji di Kemenag Kantor Kabupaten Bantul

Harianjogja.com, BANTUL- Ahmad Nurjihad Saijan, merupakan pendaftar termuda calon jamaah haji di Kemenag Kantor Kabupaten Bantul. Di usia belia, ia sudah perlu mempersiapkan ibadah haji yang akan ia ikuti sekitar 18 atau 20 tahun mendatang.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Saat disambangi di rumahnya yang beralamat Botokenceng, Wirokerten, Ahmad sedang menjalankan aktivitas rutin seperti remaja lainnya, belajar. Perawakannya sama persis seperti yang sudah ditulis pegawai Kemenag dalam form pendaftaran calon haji. Tinggi badan 153 sentimeter dan berat 45 kilogram, dan karakter fisik lainnya yang sesuai dengan data yang sudah ada.

Saat diajak berbincang, anak laki-laki kelahiran 20 Agustus 2004 itu lebih banyak menunduk. Kalimat yang ia tuturkan sangat terbatas. Ia lebih banyak memberikan kesempatan kepada ibunya, untuk menimpali jawaban pendek-pendek, yang meluncur dari bibirnya. Seperti saat ditanya, apa yang ia pikirkan ketika ayahnya mendaftarkannya sebagai calhaj di usia belia, bersamaan dengan kakaknya.

“Takut,” ucapnya singkat.

Ia hanya mengiyakan, saat ditanya apakah ketakutannya itu disebabkan kekhawatiran, kalau-kalau di usianya kelak 30-an tahun ternyata ia belum siap menunaikan ibadah haji. Kendati sudah dua kali menunaikan ibadah umrah bersama orang tuanya.

Penyuka robotik yang pernah meraih Juara Harapan 16, dalam kompetisi robotik di Malaysia itu mengakui, bahwa tak ada banyak hal yang ia pikirkan terkait rencana ibadah haji yang akan ia jalani.

“Saya beraktivitas kayak biasanya saja,” ungkap remaja yang hobi bersepeda ini.

Di rumah, anak bungsu dari dua bersaudara ini dididik nilai-nilai praktik agama yang cukup tinggi. Misalnya saja, tidak boleh melewatkan jadwal salat lima waktu, salat berjamaah di masjid dan mengaji bersama.

Sang ayah, yang merupakan Kepala SD Muhammadiyah Nitikan sudah lebih dahulu menunaikan ibadah haji pada 2009. Begitupula ibunya, Suryanti juga sudah menunaikan rukun Islam kelima pada 2015 silam.

Saijan, selaku ayah dari Ahmad memiliki pertimbangan logis untuk mendaftarkan anaknya sesegera mungkin. Menurutnya, kesempatan untuk mendaftar haji lebih awal tidak boleh dilewatkan dan diundur-undur, karena beribadah merupakan salah satu niat yang baik dan demi meraih ridha Tuhan Yang Maha Kuasa.

Saijan berharap, dengan mendaftarkan putra-putranya lebih awal, maka mereka bisa berhaji di usia produktif, fisik yang masih sehat, dan mental yang lebih dewasa. Ia juga akan lebih bersyukur, apabila kedua anaknya kelak bisa membantu jamaah lain yang sekiranya mengalami kesulitan saat menunaikan ibadah haji di tanah suci. Karena prinsipnya, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.

Saijan tidak mengkhawatirkan soal dana pelunasan ibadah haji di masa depan. Baginya sebagai manusia, ia hanya wajib berusaha sebaik mungkin, berdoa, yakin dan berbaik sangka terhadap rezeki yang diberikan oleh Tuhan.

Saat ini ia mengakui, bahwa sang anak tidak begitu memahami yang ia lakukan. Yang diketahui anaknya adalah ikut berangkat mendaftar, didaftarkan oleh orang tuanya, dan kemudian menjalani hari-hari mereka seperti biasanya. Namun ia meyakini, niat positifnya ini akan mendapat kemudahan dan jalan.

Suryanti, sang ibu terus-menerus menunjukkan rasa syukurnya, bahwa sang suami memiliki pemikiran visioner, untuk mendaftarkan anak-anak mereka sejak dini. Ketimbang mengikuti kebiasaan banyak orang, yang memilih beralasan mendaftar haji bila sudah bekerja atau sudah dewasa.

“Kita tidak pernah tahu kondisi kita, namun alhamdulillah, ayah anak-anak punya pemikiran jauh seperti itu,” imbuhnya.

Baginya saat ini, mungkin Ahmad dan kakaknya adalah anak biasa, yang berangkat sekolah pagi-lagi buta, mengikuti beragam les, ekstrakurikuler dan bermain dengan teman-temannya. Namun hingga 18 atau 20 tahun mendatang, ia berdoa anak-anak mendapat umur yang panjang, kesehatan dan nikmat untuk menunaikan ibadah haji.

“Saya juga kepingin melihat mereka berangkat, sepertinya itu suatu kebahagiaan yang tak terkira,” kata dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya