SOLOPOS.COM - Ilustrasi PLTS (Antara)

Harianjogja.com, BANTUL- Biaya listrik warga di Pantai Baru Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan Bantul kini membengkak karena pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya yang semula menyuplai listrik di kawasan itu rusak.

Fani, salah satu penjual ikan di Pantai Baru mengatakan, dia terpaksa membeli es batu dari nelayan Pantai Depok lantaran tak beroperasinya pabrik es.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Pabrik es tidak beroperasi karena tidak mendapatkan pasokan listrik yang cukup. Pasokan listrik semula diperoleh dari pembangkit listrik tenaga angin dan surya.

“Dulu satu balok es batu hanya Rp15.000, sekarang Rp20.000,” kata Fani.

Belum lagi biaya penerangan yang ia keluarkan dalam sebulan dengan aliran listrik PLN mencapai Rp50.000. Padahal saat menggunakan energi hybrid dalam sebulan ia hanya merogoh biaya sebesar Rp6.000.

Pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya di Pantai Baru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, itu rusak pada bagian inverter.

Wijiyo, 59, operator pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya di Pantai Baru mengatakan, kerusakan inverter sudah terjadi sejak Desember 2012.

Alat penyetabil daya tersebut rusak akibat tersambar petir. Kendati sudah dilaporkan ke Kementerian Riset dan Teknologi, hingga kini belum ada penggantian alat baru atau upaya perbaikan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya