SOLOPOS.COM - Foto (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bidan yang bertugas di Puskesmas Tanjungsari, Gunungkidul, Endang Pamungkasih, terpilih menjadi bidan teladan terbaik ketiga tingkat nasional.
Penghargaan bidan Delima, yang diserahkan di Jakarta itu, tak lepas dari kiprah Endang dalam melayani masyarakat, khususnya bidang kesehatan reproduksi, di beberapa desa di Kecamatan Tanjungsari.
Kecepatan dan ketekunan Endang dalam melayani masyarakat menjadi nilai lebih dibanding yang lain. Ia sering mengingatkan pasiennya saat jadwal pemeriksaan kesehatan terutama untuk ibu hamil. Dia tak menyangka bisa memperoleh penghargaan selama menjadi bidan sejak 1991 lalu.
Selama ini Endang hanya menjalani kegiatan sebagai petugas kesehatan reproduksi dan keluarga berencana sesuai kemampuan yang dimiliki. “Terkadang kalau di kampung kan pasien itu pada sibuk bertani, saya mengingatkan sampai mendatangi pasien,” ucapnya seusai bertemu Bupati Gunungkidul Badingah dan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Widodo di Ruang Rapat Bupati, Senin (18/11/2013).
Kebiasaanya mengingatkan pasien membuat warga lama-lama tumbuh kesadaran untuk datang ke puskesmas atau ke rumah sakit. Dari sekian pasien yang diperiksa Endang, semuanya tercatat dalam buku pribadi sang bidan, mulai alamat lengkap sampai nomor telepon.
Selain itu, kebiasaan Endang mengemas peralatan kesehatan sendiri juga menjadi penilaian positif. Dia terbiasa mensterilisasi alat pemeriksaan meski digunakan ataupun tidak digunakan, maksimal dalam jangka sepekan.
“Alat tidak digunakan sepekan, saya sterilisasi dengan air panas,” tutur perempuan kelahiran 5 Juni 1958 di Dusun Kemiri, Desa Kemadang, Tanjungsari itu.
Kebiasaan lainnya, Endang memisahkan semua peralatan kesehatan sehingga saat pemeriksaan pasien cepat diambil tindakan. Kebiasaannya itu justru mendapat perhatian dari juri pemilihan bidan terbaik nasional. Endang juara ketiga dalam ajang pemilihan bidan Delima terbaik, mengalahkan lebih dari 11.000 bidan se-Indonesia.