Jogja
Kamis, 5 November 2015 - 08:21 WIB

BIENNALE JOGJA : Jaran Kepunk di Equator Festival

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu pentas seni dalam Biennale (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Biennale Jogja akan diisi berbagai bentuk seni.

Harianjogja.com, JOGJA-Kolaborasi punk, K-POP, dan tradisi jaran kepang bagi pembukaan Festival Equator. Bekerjasama dengan Dagadu Djokdja, Biennale Jogja XIII Equator #3 akan menggelar Equator Festival Koalisi Cakrawala di Yogyatorium, Gedong Kuning pada 7-21 November 2015.

Advertisement

Berbeda dengan pameran utama Biennale yang diselenggarakan di Jogja National Museum (JNM), Equator Festival berusaha memberi ruang pada
praktik-paktik seni di luar arus utama.

“Ini terinpirasi dari anggapan kebudayaan populer sebagai kesenian tidak utama,” ujar Direktur Artistik Biennale Jogja XIII, Rain Rosidi, di Yogyatorium,
Rabu (4/11/2015).

Konsep kebudayaan populer tersebut tertuang pada pertunjukkan kolaborasi bertajuk JARAN KEPUNK JARAN K-POP yang akan ditampilkan pada pembukaan Equator Festival pada 7 November mendatang. Bima Surya, designer Dagadu yang bertanggungjawab atas pertunjukkan ini menyatakan,
“Ini ide alamiah dari budaya yang populer saat ini, punk yang semakin bergeser dengan banyaknya band-band sekarang, dan K-POP dengan tariannya yang centil-centil jahat,” kata Bima.

Advertisement

Pertunjukkan yang merupakan kolaborasi dari Dagadu Djokdja, Jimi Mahardika, dan Mila Rosinta ini berupa koreografi oleh tiga orang wanita yang memakai pakaian ala punk dan K-POP dengan membawa kuda-kudaan.

Festival ini juga akan diisi oleh komunitas pengguna produk desain, penggemar musik, kolektor tato, kolektor mainan, dan penggiat streeat
art dan grafiti. Kurator Koalisi Cakrawal, Arsita Pinandita menjelaskan bahawa Equator Festival juga tetap mengusung tema Hacking Conflicts dalam pelaksanaannya.

“Tema itu juga berusaha kita terjemahkan juga di sini,memanggungkannya, contohnya karya street art yang tak hanya sebatas menkreasikan konflik di jalanan,” jelas Arsita.

Advertisement

Sebelumnya, Equator Festival diawali dengan gelaran Panggung Literasi Selatan di Sewon dan Festival Tanah di Kulon Progo pada Oktober lalu.Acara ini akan diisi dengan berbagai aktivitas seni berupa pameran, lokakarya, pertunjukkan, kelas seni rupa, dan tur sepeda seni. Untuk pamerannya sendiri dapat disaksikan 7-21 November mulai pukul 10.00-20.00 WIB. Equator Festival adalah sebuah aktivitas untuk melihat bagaimana kebudayaan populer dimaknai kembali oleh penggunanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif