Jogja
Jumat, 28 April 2023 - 18:04 WIB

Bikin Macet, PKL Pajeksan dan Sarkem Kena Gusur

Triyo Handoko  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana penertiban PKL di Jalan Pajeksan oleh Satpol PP Jogja, Rabu (26/4/2023). (Harianjogja.com-Istimewa)

Solopos.com, JOGJA — Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kota Jogja melakukan penertiban terhadap puluhan pedagang kaki lima di ruas jalan sekitar kawasan Malioboro, tepatnya di Jalan Pajeksan dan Jalan Pasar Kembang (Sarkem).

PKL di dua ruas jalan itu ditertibkan pada Selasa (25/4/2023) karena dianggap menjadi biang kemacetan, terutama saat musim libur Lebaran seperti sekarang.

Advertisement

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Satpol PP Jogja, Doddy Kurnianto, mengatakan di Jalan Pajeksan ada empat PKL yang ditertibkan, 11 pedagang sate, 31 pedagang rokok, dan lima penyedia jasa sewa motor listrik.

“Selasa itu sudah kami tertibkan, kami edukasi agar tidak berjualan lagi. Tetapi kami cek lagi pada Rabu [26/4/2023] masih berjualan,” kata Doddy, Jumat (28/4/2023).

Sementara di Jalan Sarkem, jelas Doddy, pihaknya menertibkan dua PKL. “PKL ini kami tertibkan karena memakan bahu jalan, mengganggu arus lalu lintas apa lagi sedang high season,” jelasnya.

Advertisement

PKL yang ditertibkan Satpol PP Jogja, lanjut Doddy, adalah pedagang musiman yang berdagang di dua jalan tersebut saat libur Lebaran ini saja.

“Pantuan kami, mereka ini berjualan di momen ramai libur Lebaran ini saja. Sebelumnya, di situ tidak ada PKL karena memang dilarang berjualan di area tersebut,” terangnya.

Doddy menegaskan PKL yang membandel dan berjualan di Jalan Pajeksan. Padahal, Satpol PP Kota Jogja sudah menegur secara tegas dan bahkan melakukan penyitaan barang jualan PKL tersebut.

Advertisement

“Karena membandel, sudah kami tegur tapi tetap berjualan maka kami sita barangnya,” ujarnya.

Barang jualan tersebut akan dikembalikan ke para PKL, sambung Doddy, setelah mereka menandatangani pernyataan tidak akan berjualan lagi di tempat tersebut. “Tidak ada sanksi hanya kami data lewat surat pernyataan, kalau masih ngeyel lagi baru mungkin ada sanksi,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif