SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalur pendestrian di Malioboro, Yogyakarta. (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, JOGJA — Pengamen yang marak beraktivitas di kawasan Malioboro, Kota Jogja, bakal ditertibkan oleh petugas. Keberadaan para pengamen ini dianggap meresahkan para wisatawan dan berpotensi mencoreng nama pariwisata Jogja.

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Jogja, Ekwanto, mengatakan pihaknya banyak mendapatkan aduan terkait perilaku pengamen yang meresahkan wisatawan dalam beberapa waktu terakhir. Para pengamen kerap memaksa pengunjung untuk memberi uang. Bahkan ada pengamen yang tidak akan pergi jika belum diberi uang oleh pengunjung.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Akhir-akhir ini memang agak tinggi. Kami akan tingkatkan intensitas operasi,” katanya, Rabu (14/6/2023).

Dia menyampaikan tindakan yang dilakukan para pengamen itu sudah masuk dalam bentuk pemaksaan. Salah satu laporan yang masuk ke pihaknya adalah di kawasan Malioboro yang belum pergi sebelum semua orang yang ada di hadapannya memberikan uang. Jika jumlahnya tiga orang, semuanya harus memberikan uang.

“Sudah dikasih tapi diminta juga. Biasanya yang seperti itu indikasi minum beralkohol dia [pengamen]. Sudah langsung kami minta keluar. Enggak ada ampun kalau kayak gitu,” jelasnya.

Tindakan penertiban oleh petugas juga sudah dilakukan. Hanya saja para pengamen itu kerap kucing-kucingan dengan petugas keamanan.

Sementara itu, anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Jogja, Bahrudin Kamba, menilai keberadaan pengamen yang meresahkan dengan meminta uang kepada wisatawan di Malioboro dapat merusak citra Jogja.

“Persoalan ini harus segera ditindaklanjuti dan segera ditertibkan tidak harus menunggu viral di medsos baru ada tindakan. Dengan adanya tindakan, maka kenyamanan dan keamanan para pengunjung di Malioboro semakin lebih baik,” jelasnya, Kamis (15/6/2023).

Para pengamen yang meresahkan itu, jelas Kamba, takut dengan keberadaan petugas Jogoboro dan Satpol PP.

“Para pengamen ini kucing-kucingan. Apabila ada petugas Jogoboro maupun Satpol PP mereka [pengamen] pindah ke kawasan lain yang tidak ada petugas. Bahkan para pengamen ini lebih paham bila bakal ada petugas yang datang di titik tertentu,” terangnya.

Kamba menilai penertiban pengamen yang meresahkan penting dan perlu apalagi akan memasuki libur sekolah di mana wisatawan di Malioboro diprediksinya bertambah pesat.

“Sehingga tidak ada lagi pengamen yang hilir-mudik dengan meminta uang secara paksa. Harus ditertibkan. Apalagi ini akan memasuki liburan sekolah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya