SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat mebel yang dipamerkan dalam Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2016 di Jogja Expo Center (JEC), Minggu (13/3/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Bisnis mebel di Indonesia dipastikan bergairah dan target ekspor US$ 5 triliun akan tercapai

Harianjogja.com, JOGJA-Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) dan Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) resmi bubar. Sejak 31 Mei 2016 lalu, keduanya telah menyatukan diri menjadi organisasi baru bernama Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

“Setelah masing-masing resmi membubarkan diri, kedua organisasi ini melebur menjadi Himki sebagai wadah baru hasil penggabungan Asmindo dan Amkri,” kata Endro Wardoyo yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Asmindo DIY, Kamis (9/7/2016).

Dengan penyatuan ini, ia melihat bahwa Himki akan lebih efektif menghadapi persaingan global. Termasuk pencapaian ekspor US$ 5 miliar yang ditargetkan pemerintah akan lebih mudah.

Selama dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, ekspor mebel dan kerajinan Indonesia tidak pernah bergeser di angka US$ 1,7-2 miliar. Selalu tertinggal jauh dari Myanmar yang hampir mencapai tiga kali lipat dari Indonesia. “Ini kan ironis padahal kita [Indonesia] bahan baku ada,” ujarnya.

Oleh karena itu, meski sempat terjadi gejolak karena tim yang ditunjuk menyusun draf AD/ART asosiasi hasil penyatuan, garis besar dan haluan organisasi, serta peraturan organisasi dirasa cacat hukum, namun di balik itu penyatuan dua organisasi besar ini membawa keuntungan.

Penyaluran kerjasama dengan pemerintah menjadi satu pintu. Dulu, fasilitas dari pemerintah harus terbagi dua pada organisasi yang sebenarnya bergerak di bidang yang sama dengan anggota yang hampir sama. Keuntungan lainnya, karena lahir menjadi organisasi besar, Himki menjadi diperhitungkan di kalangan dunia khususnya ASEAN.

Namun di sisi lain, Asmindo dan Amkri telah dikenal dengan logo, nama, serta program besar tahunannya. Adanya organisasi baru ini membuat keduanya harus memulai dari nol untuk mengenalkan diri ke pasar mebel dan kerajinan dunia. “Ini butuh proses. Maka satu periode ini kami akan konsolidasi dulu,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pengurus Amkri DIY Indah Ayu mengatakan bahwa ketetapan penyatuan dua organisasi telah dketok palu di Jakarta. Sementara turunan ke daerah khususnya di DIY belum dilakukan pembahasan khusus untuk menindaklanjuti.

“Melalui munasus pertama itu, kita sudah mengibarkan [organisasi baru] tapi di DIY sampai saat ini belum membentuk struktur organisasi,” kata dia.

Saat ini Asmindo dan Amkri DIY masih memilih waktu untuk membahas struktur organisasi Himki di DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya