Jogja
Rabu, 11 Januari 2017 - 15:20 WIB

BISNIS PROPERTI DIY : Perum Perumnas Ikuti Tren Pasar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Manager Cabang Perum Perumnas Yogyakarta Imam Joko Putranto (paling kiri) ketika berbincang dengan Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Waktu Prihartono (paling kanan) di Griya Harian Jogja, Jl AM Sangaji, Jogja, Rabu (11/1). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Bisnis properti DIY memiliki tren persaingan

Harianjogja.com, JOGJA–Perusahaan Umum (Perum) Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) melakukan perubahan sejak 2014 dan mengikuti tren pasar sehingga lebih bisa bersaing.

Advertisement

Manager Cabang Perum Perumnas Yogyakarta Imam Joko Putranto mengungkapkan, sebagai Perum yang bergerak dalam penyediaan permukiman, Perum Perumnas juga ikut merealisasikan program sejuta rumah. Secara nasional, Perum Perumnas mendapatkan jatah 33.000 hunian.

“DIY kebagian jatah 161 unit tahun lalu dan saat ini masih proses penyelesaian. Untuk 2017, kami rencananya membangun 115 unit, tapi sekarang masih mengurus alas hak,” ungkap dia kepada Harian Jogja di Griya Harian Jogja, Jl AM Sangaji, Jogja, Rabu (11/1/2017).

Ia mengatakan, kendala untuk menyediakan hunian dengan harga murah yakni kesulitan untuk mendapatkan lahan. Ia berharap, Pemerintah Daerah bisa membantu memberikan pemetaan lokasi yang bisa dikembangkan menjadi permukiman. Pemetaan saat ini masih berupa area berupa permukinan existing.

Advertisement

Ia mengatakan, penyediaan hunian tidak hanya dilakukan oleh Perum Perumnas saja tetapi juga oleh pihak swasta. Oleh karena itu, Perum Perumnas merasa perlu untuk menghadapi persaingan.

Salah satunya dengan menyediakan hunian dengan model yang mengikuti tren pasar sehingga tetap mendapatkan tempat di hati masyarakat.

“Masyarakat sekarang ini ingin rumah yang bagus modelnya dan dengan harga yang murah. Desain rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan [FLPP] kami juga bagus.,” kata dia.

Advertisement

Di DIY, Perum Perumnas mengembangkan hunian di wilayah Condongcatur dan Minomartani, Sleman. Saat ini, pengembangan hunian bergeser ke arah Bantul karena keterbatasan lahan yang murah di Sleman. Saat ini Perum Perumnas mengembangkan hunian di daerah Segoroyoso, Pleret, Bantul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif