SOLOPOS.COM - Rumah Susun Sederhana Sewa atau Rusunawa yang dibangun oleh Kementerian Perumahan Rakyat, di Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Senin (4/1/2016). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Semakin besar kebutuhan hunian, semakin tinggi pula harga tanah di Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA-
Nilai budaya serta kondisi alam yang masih terjaga seakan menjadi magnet bagi pendatang untuk tinggal di Jogja. Mereka memutuskan untuk membeli rumah dan menetap di Jogja untuk menghabiskan masa tuanya.

Permintaan akan hunian pun semakin bermunculan. Semakin besar kebutuhan hunian, semakin tinggi pula harga tanah di Jogja.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

“Kenaikan harga tanah itu bukan karena pengembang tapi karena magnetnya Jogja yang memang nyaman sebagai tempat tinggal. Kulturnya heterogen sehingga nyaman,” kata salah satu pengurus Real Estate Indonesia (REI) Ilham Muhammad Nur, belum lama ini.

Ilham mengatakan, para pendatang yang akhirnya memutuskan untuk tinggal di Jogja ini biasanya sudah pernah kuliah atau bekerja di Jogja. Mereka merasa nyaman dengan suasana lingkungan di Jogja sehingga berkeinginan untuk kembali dan menjalani masa tuanya di Jogja.

“Ada juga yang awalnya beli rumah untuk anaknya kuliah. Setelah lulus ditempati bersama,” kata Ilham.

Ia mengatakan, harga tanah di Jogja dari tahun ke tahun selalu meningkat. Setiap tahunnya, kenaikannya bisa mencapai 20%. Harga tanah yang tinggi terletak di kawasan Kota Jogja, serta Sleman di seputaran Kecamatan Mlati dan Depok.

Bagian Hukum Apartemen Student Park Didik Setiawan mengatakan, harga tanah di daerah Minomartani, Kecamatan Depok yang notabene jauh dari pusat kota bisa mencapai Rp1 juta sampai Rp2 juta per meter persegi. Kenyataan ini menjadi pertimbangan serius bagi para pengembang dalam melebarkan sayap hunian murah.

Ia mengatakan, harga tanah di Jogja masuk dalam tiga besar tanah termahal. “Harga tertinggi dipegang Jabodetabek [Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi]. Keduanya Bali dan ketiga adalah Jogja. Jogja itu tinggi,” ungkapnya.

Untuk tanah yang lokasinya mendekati kota Jogja, seperti daerah Gejayan dan Seturan Depok Sleman, dijual dengan harga minimal Rp3 juta hingga Rp9 juta per meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya