Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL – Banyaknya Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang tidak tepat sasaran memicu kemarahan warga. Bahkan diantara warga akan melakukan unjukrasa dengan mendatangi Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Mantan Kepala Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Suyanto merupakan salah satu warga yang kecewa dengan BSLM. Ia menyatakan di desanya ada sekitar 1.500 warga miskin yang membutuhkan bantuan, namun hanya 800 yang mendapat BLSM.
Jumlah penerima BLSM tersebut juga masih banyak yang salah sasaran.”Justru menimbulkan rasa iri bagi yang tidak menerima [BLSM], kondisi ini tidak baik di masyarakat,” katanya, Senin (15/7/2013).
Menurut dia, tidak hanya di Desa Serut saja karut marut pembagian BLSM, namun di beberapa desa juga mengalami hal yang sama. Karena memang, kata Suyanto, selama ini dalam program kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi itu, kepala desa, dukuh sampai pengurus RT/RW tidak pernah dilibatkan.
“Yang kena komplain warga bukan pemerintah pusat, tapi pemerintah yang paling dekat dengan warga ya kades, dukuh dan RT,” ungkap pria yang mengundurkan diri dari Kepala Desa Serut pada Juni lalu karena tercatat sebagai calon legislatif Partai Nasdem.
Suyanto berencana mendatangi BPS dan Bappeda untuk meminta penjelasan terkait BLSM dari kedua instansi tersebut. “Besok tanggal 17 Juli 2013 [Rabu] saya bersama 100 dari BPD Serut, warga dan beberapa kepala desa akan ke BPS dan Bappeda,” ujar dia.