Jogja
Rabu, 26 Juni 2013 - 14:41 WIB

BLSM : Pembagian BLSM Kisruh, Warga yang Tak Kebagian Ancam Dukuh

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Reuters

BANTUL-Rencana penggelontoran dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bantul mulai menimbulkan gejolak. Banyak aparat dukuh yang telah menuai protes dan ancaman dari warga.

Advertisement

Ketua Paguyuban Dukuh (Pandu) Bantul, Sulistyo Atmojo mengungkapkan, keluhan para dukuh soal protes warga terus disampaikan ke paguyuban. Diantaranya laporan dari sejumlah dukuh dari Desa Poncosari (Srandakan), Jatimulyo (Dlingo) dan Seloharjo (Pundong).

“Dukuh sekarang banyak yang pusing. Pertama pusing menghadapi kenaikan harga BBM ditambah banyak protes dari masyarakat yang tak dapat BLSM,” kata Sulityo, Rabu (26/6/2013).

Tak hanya dijejali protes, warga kata dia juga mulai melancarkan tekanan berupa ancaman.

Advertisement

“Sudah ada ancaman. Misalnya mengancam, pokoknya kalau tidak dapat BLSM dukuh yang harus bertanggungjawab,” katanya. Beruntung kata dia belum ada ancaman fisik yang dilancarkan warga.

Kemarahan warga dikarenakan data penerima dana BLSM yang tak lain adalah penerima raskin, merupakan warga miskin versi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dianggap banyak tak tepat sasaran.

Di lapangan, banyak ditemukan warga mampu tapi mendapat BLSM dan raskin namun sebaliknya warga yang betul-betul miskin namun tak menerima. Warga menurutnya hanya tahu bahwa pendataan tersebut dilakukan dan merupakan tanggungjawab dukuh.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif