SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Reuters Ilustrasi

JIBI/Harian Jogja/Reuters
Ilustrasi

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL – Penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Dusun Rejosari, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari sepakat memberikan sebagian uang yang mereka terima untuk dibagikan kepada warga miskin di wilayah itu yang tidak mendapatkan BLSM.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Kepala Dusun (Kadus) Rejosari, Subani mengungkapkan untuk menghindari konflik, penerima BLSM sepakat iuran Rp30.000 untuk dibagikan kepada 26 kepala keluarga (KK) yang dianggap membutuhkan namun tidak masuk daftar penerima BLSM.

Sebanyak 26 KK tersebut masing-masing menerima Rp100.000. Sementara itu sisa uang iuran akan dibagi rata kepada lima Rukun Tetangga (RT) yang ada di Dusun Rejosari. Uang tersebut menjadi uang kas RT masing-masing.

“Saya tidak ingin memaksa warga untuk iuran. Ini merupakan keinginan mereka sendiri agar tidak terjadi kecemburuan sosial,” kata Subani.

Di Dusun Ngepung, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, penerima BLSM bahkan rela memberikan Rp50.000 uang BLSM yang diterimanya untuk dibagikan pada warga miskin yang tidak ikut menerima bantuan tersebut.

Kadus Ngepung, Susilo Utomo mengatakan dari 84 KK ada 35 KK warga yang mendapatkan BLSM. Namun, separuhnya tidak tepat sasaran karena memiliki tingkat ekonomi yang tinggi. “Warga pun bersepakat iuran agar tidak menimbulkan konflik di Ngepung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya