SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jogja meminta masyarakat untuk mewaspadai meningkatnya potensi angin kencang dan perubahan cuaca secara mendadak selama musim pancaroba.

“Peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau biasanya ditandai perubahan cuaca mendadak dari semula panas menjadi hujan hingga munculnya angin kencang seperti yang terjadi beberapa hari lalu,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jogja, Tony Agus Wijaya, Senin (24/3/2014).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kecepatan angin saat peralihan musim, lanjut dia, tidak akan sampai menimbulkan kerusakan, tetapi cukup kencang untuk merontokkan daun pohon atau mematahkan ranting pohon berukuran kecil, bahkan merobohkan baliho terbuat dari bambu yang tidak terpasang kuat.

Kecepatan angin di darat saat musim kemarau bisa mencapai 40–50 kilometer per jam.

“Perlu ada peningkatan kewaspadaan dari masyarakat, misalnya, memasang atribut partai dengan lebih erat sehingga tidak mudah roboh dan menimbulkan kerugian untuk orang lain,” katanya.

Peningkatan kecepatan angin di darat tersebut dipicu oleh munculnya badai tropis Gillian di Samudra Hindia. Namun, sudah mengarah keluar Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya