Jogja
Rabu, 19 September 2012 - 14:40 WIB

BMKG DIY: Musim Kemarau di Jogja Selatan Lebih Panjang

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, setiap wilayah di DIY memiliki karakteristik berbeda sehingga berakhirnya musim kemarau juga berbeda.

Advertisement

Untuk wilayah selatan DIY, kemarau berakhir pada pertengahan November sedangkan wilayah Utara DIY berakhir pada akhir Oktober.

“Puncak kemarau sebenarnya selesai pada pertengahan Agustus lalu. Cuaca saat ini bervariasi di mana sebagian wilayah cerah, berawan dan ada juga yang mengalami hujan ringan,” Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG DIY, Tony Agus Wijaya, Rabu (19/9).

Disinggung soal suhu udara pada siang hari yang panas, menurut Tony hal itu masih wajar. Pasalnya, suhu udara siang hari rata-rata antara 32 derajat Celcius hingga 33 derajat Celcius. “Dari pengamatan alat yang kami miliki suhu udara di Jogja masih batas normal. Kisaran 32 hingga 33 derajat,” tuturnya.

Advertisement

Menurut dia, cuaca panas di wilayah Jogja disebabkan peredaran Matahari melalui lintang geografis di atas Jogja. “Posisi peredaran matahari melewati Jogja, sehingga suhu panas di Jogja meningkat. Kondisi tersebut terjadi hingga datang musim hujan,” katanya.(ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif