SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jogja memprakirakan musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta baru akan mulai terjadi pada pertengahan Oktober 2014 dengan puncak musim hujan pada Januari 2015.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jogja Tony Agus Wijaya memperkirakan musim hujan semula jatuh pada awal Oktober.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Namun, tertunda karena terjadi perubahan arah angin di wilayah DIY akibat terdampak munculnya badai tropis di wilayah perairan Filipina dan Cina.

“Seharusnya awal Oktober ini sudah turun hujan gerimis. Namun, arah angin tiba-tiba berubah sehingga tidak memungkinkan turun hujan di DIY saat ini,” kata Tony.

Adapun awal musim hujan di provinsi tersebut, menurut dia, akan terjadi secara bertahap yang akan diawali dari Kabupaten Sleman Utara, dan paling akhir yakni di kabupaten Gunungkidul Selatan. Tanda-tanda awal musim hujan akan diawali dengan curah hujan mencapai lebih dari 50 milimeter per dasarian.

“Karena pengaruh kondisi geografisnya, musim hujan dimulai dari Kabupaten Sleman Utara yang berturut-turut akan diikuti wilayah lain hingga paling akhir Gunungkidul Selatan,” kata dia.

Pada musim hujan akan terjadi gangguan jangka pendek dengan kondisi cuaca berubah-ubah dalam satu hari, seperti hujan deras yang terjadi pada waktu tertentu secara tidak merata.

“Sebagai gejala pancaroba juga dimungkinkan terjadi angin kencang mencapai 50 kilometer per jam, serta petir sehingga masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi adanya pohon tumbang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya