Jogja
Senin, 16 Oktober 2017 - 10:40 WIB

BMKG : Saat Ini Melaut Tak Aman Bagi Nelayan

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nelayan saat mencari ikan di Pantai Samas, Bantul, Rabu (2/1/2013). (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listy)

BMKG menyatakan masa pancaroba menyebabkan kondisi cuaca di laut lebih ekstrem dari biasanya, sehingga berbahaya bgai nelayan.

Harianjogja.com, BANTUL— Sejak sebulan terakhir, para nelayan Pantai Depok bernafas lega, pasalnya tangkapan ikan melimpah. Saking melimpahnya dalam sehari, satu perahu jukung nelayan mampu membawa pulang berkuintal-kuintal ikan. Namun demikian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mengimbau para nelayan agar mewaspadai cuaca yang cukup ekstrem.

Advertisement

Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Depok Tarmanto mengungkapkan, melimpahnya hasil ikan tangkapan mulai dirasakan nelayan sejak September lalu. Musim panen ini diprediksi bakal berlangsung hingga akhir tahun.

Data TPI menunjukkan selama bulan September hasil tangkapan seluruh nelayan mencapai 53 ton. “Ikan jenis tertentu seperti lobster dan bawal juga dijual ke luar daerah sehingga hasil musim panen ini benar-benar dirasakan oleh nelayan,” ungkapnya, Minggu (15/10/2017). Bagi para nelayan, Tarmanto menuturkan musim panen kali ini ibarat waktu berbuka. Sebab, tahun ini selama lebih dari enam bulan para nelayan benar-benar paceklik ikan. Selain tangkapan minim, kondisi gelombang di kawasan Pantai Depok menurutnya tak bersahabat. Kendati begitu, Tarmanto mencatat penghasilan para nelayan setiap tahunnya cukup lumayan. “Paling rendah Rp65 juta,” katanya.

Dihubungi terpisah Kepala Stasiun Metrologi BMKG DIY, Agus Sudaryatno mengimbau nelayan agar berhati-hati dengan cuaca yang cukup ekstrem saat pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.

Advertisement

Lebih jauh Agus menjelaskan cuaca musim pancaroba didominasi oleh hujan deras yang datang secara tiba-tiba serta berdurasi pendek. Karakteristik hujan seperti itu biasanya akan membawa serta angin kencang dan petir. Gelombang pun akan tinggi. “Tapi nelayan kita itu dengan gelombang setinggi dua meter suka nekat tetap melaut,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif