SOLOPOS.COM - Gunung Merapi erupsi, Sabtu (11/3/2023). Foto diambil dari Cangkringan. (Twitter @Kahiyank)

Solopos.com, SOLO-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan suhu udara panas yang terasa di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak terkait aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada Sabtu (11/3/2023). Sebagaimana diketahui sejumlah warganet mengeluhkan udara panas di Kota Pelajar tersebut.

“Innalillahi Gn Merapi erupsi. Semoga warga terdampak dalam lindungan Allah SWT amiiiin YRA. Desa Cangkringan dan sekitarnya hawa panas mulai terasa. Info dari kerabatku di Cangkringan. Stay safe mbaku dan warga,” cuit @Kahiyank di Twitter pada Sabtu (11/3/2023).

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

“Merapi erupsi guys. Pantes Jogja panas bangeeet dari kemarin. Stay safe ya semuanyaaa,”  cuit @tanyakanrl.

Ramai dibahas warganet dan jadi trending topic di Twitter, BMKG Yogyakarta menyatakan udara panas di Yogyakarta tidak terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi.  “Tidak berhubungan dengan aktivitas Merapi,” kata Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta M. Nur Hadi dalam keterangannya di Yoyakarta, dikutip dari Antara pada Sabtu.

Nur Hadi menuturkan suhu maksimum harian di DIY terakhir tercatat mencapai 33 derajat Celcius. Suhu udara tersebut, kata dia, disebabkan oleh cuaca cerah berawan dengan kecepatan angin kurang signifikan.

“Sehingga radiasi sinar matahari banyak diterima permukaan bumi,” ujar dia.

Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu (11/3/2023) pada pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meminta masyarakat menjauhi jarak bahaya 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Hingga saat ini BPPTKG belum memberikan laporan resmi terkait jarak luncur awan panas guguran tersebut.

Sebagian wilayah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dilaporkan terdampak hujan abu dari awan panas guguran Merapi tersebut.  Petugas Pemantau Gunung Merapi Pos Babadan Yulianto di Magelang, Sabtu, mengatakan sejumlah desa yang telah melaporkan terjadi hujan abu, antara lain Paten, Keningar, Mangunsuko, Dukun, dan Sengi untuk wilayah Kabupaten Magelang.

Kemudian untuk wilayah Boyolali, yakni Tlogolele, Klakah, Jrakah, Wonolelo, dan Krogowanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya