SOLOPOS.COM - Ilustrasi antinarkoba (bnnp-diy.com)

Harianjogja.com, JOGJA- Badan Narkotika Nasional mengharapkan peranan ulama serta tokoh masyarakat lainnya untuk bersinergi menanggulangi peningkatan jumlah pecandu narkoba.

“Persoalan narkoba bukan masalah ancaman kematian tapi yang diincar adalah moral. Hal itu tentu sebetulnya telah masuk tanggung jawab ulama,” kata Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Usman Suryakusuma dalam acara Focus Group Discussion: Peran Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Penyalahgunaan Narkoba di Jogja, Selasa (17/12/2013).

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Menurut dia, penanggulangan narkoba bukan masalah perorangan melainkan menjadi persoalan sosial, karena efek yang ditimbulkan berpotensi berdampak pada kasus pelanggaran di tengah masyarakat.

“Dengan banyak mengonsumsi obat-obatan terlarang menjadikan rusaknya jiwa, dan menyebabkan berkurangnya akal sehat seseorang,” kata dia.

Dalam hal itu, ulama, serta organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama serta Muhammadiyah, serta ormas lainnya, kata dia, memiliki peranan penting untuk memberantas narkotika.

“Saya kira bagi ulama mungkin dapat memasukkan materi terkait bahaya narkoba dalam tinjauan agama dalam ceramahnya misalnya. Itu akan lebih efektif,” kata dia.

Namun demikian, menurut dia, ulama serta tokoh masyarakat harus memiliki bekal yang memadai tentang isu narkoba. Selain itu, juga harus memiliki persepsi yang sama dalam memandang pecandu narkoba sebagai bagian masyarakat yang harus ditolong.

“Yang paling penting ulama memiliki persepsi yang sama bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan korban yang harus direhabilitasi dan bukan untuk dijauhi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya