Jogja
Senin, 22 Oktober 2012 - 15:32 WIB

BNPB Segera Bangun Shelter di Sumatra, Jawa dan Bali

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi logo BNPB (JIBI/Harian Jogja/istimewa)

Ilustrasi logo BNPB (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

JOGJA—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun shelter pengungsian di sepanjang pantai barat Sumatra, Pantai Selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara tahun depan. Tiga Kabupaten DIY akan mendapat jatah pembangunan shelter tahun depan yakni Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul.

Advertisement

Pembangunan shelter adalah instruksi presiden yang merupakan master plan perngurangan resiko tsunami. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan BNPB sudah berkoordinasi dengan daerah yang akan dibangun shelter mengenai apa saja kebutuhan yang diperlukan.

“Kepala BNPB sudah berkoordinasi dengan daerah,” ujarnya di JEC Jogja, Senin (22/10/2012).

Mengenai lokasi shelter akan disesuaikan sesuai medan. Misalnya di Gunungkidul daerah perbukitan difasilitasi dengan tangga dan rambu jalur evakuasi. Sedangkan di Bantul yang relatif datar akan dibangun shelter di lokasi yang lebih tinggi. Jika perlu akan ada bukit buatan agar aman dari tsunami.

Advertisement

Program selain menyediakan shelter, BNPB juga juga memberikan alat peringatan dini bencana seperti pendeteksi gempa sampai dengan warning masyarakat. Untuk semua program tahun 2013 dianggarkan Rp1 Triliun.

Dana itu masih sangat terbatas karena idealnya sesuai perhitungan Rp16,5 triliun. “Karena terbatas kami hanya bangun sesuai prioritas,” katanya.

Menurut Sutopo, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru memiliki 34 unit dari kebutuhan 1000 unit sirene se-Indonesia. Itupun sirene yang berbasis komunitas masih minim.

Advertisement

Pengalaman pada 11 April 2012 lalu, gempa 8,5 skala ritcher di Aceh barat daya tidak tersampaikan kepada masyarakat secara maksimal. Akibatnya sebanyak 63 persen masyarakat tidak mendengar warning tsunami.

Daerah yang akan menjadi pilot project adalah Sumatra Barat, Bali dan Jawa Barat. DIY tidak ditunjuk karena peringatan dini sudah ada sirine komunitas di sejumlah lokasi di Bantul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif