Jogja
Rabu, 29 Agustus 2012 - 09:28 WIB

BOKOHARJO KEKERINGAN: Air Minum Ternak untuk Mencuci

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SLEMAN—Kekeringan di Desa Bokoharjo, Prambanan terus berlanjut, bantuan dropping air dari Pemkab Sleman selama kemarau baru datang sekali.

Advertisement

Warga Padukuhan Dawung Bokoharjo, Riyani, 41, mengaku pernah satu kali menerima bantuan air dari pemerintah 10 tangki untuk satu pedukuhan. Bantuan yang disalurkan pada bulan Ramadan itu sudah habis digunakan .

“Bahkan untuk keperluan nyombor [minum ternak] memakai air Kali Opak yang disedot oleh pihak pengelola wisata Kraton Ratu Boko. Kalau untuk keperluan sendiri, ya harus beli,” kata Riyani, di area wisata Kraton Ratu Boko, Selasa (28/8).

Pengelola wisata Ratu Boko memang memberi kelonggaran bagi warga melakukan pengambilan air di bak penampungan. Air yang digunakan menyirami tanaman Kraton Ratu Boko itu juga disalurkan memakai jaringan pipa tiga inci menuju bak penampungan warga.

Advertisement

Air yang ditampung warga ini hanya digunakan untuk ngombor ternak karena airnya keruh kekuning-kuningan. Namun karena sulitnya memperoleh air, warga menggunakan untuk mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga.

“Air ini sebenarnya untuk ternak saja, tapi oleh warga juga untuk mencuci. Hal ini karena sulitnya air yang didapatkan warga,” imbuh Riyani.

Ditambahkan warga lainnya Tukiman, penampungan air berukuran 4 meter x 6 meter ini hanya seminggu sekali terisi. “Kadang satu minggu sekali, kadang lebih. Jadi tergantung Kraton Ratu Boko jika akan menyedot airnya itu kapan saja,” ujar Tukiman.

Advertisement

Kepala Desa Bokoharjo Suhayanto menguraikan Pedukuhan Dawung tempat yang sering dan langganan kekeringan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif