Jogja
Rabu, 21 November 2012 - 11:47 WIB

Bolos Sekolah, 5 Pelajar di Sleman Terjaring Razia

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

SLEMAN—Lima pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sleman kedapatan bolos sekolah dan bermain game online di warung Internet dalam razia pelajar yang dilakukan Dinas Pendidikan,  Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sleman, bekerjasama dengan Polres Sleman, Satpol PP dan Pol Pariwisata, Selasa (20/11/2012).

Advertisement

Kelima pelajar terjaring razia di dua tempat. Tiga pelajar kedapatan sedang berada di dalam salah satu warnet di Kecamatan Pakem. Sedangkan dua pelajar lainnya ditemukan sedang nongkrong di Kecamatan Prambanan. Semuanya beralasan sedang libur sekolah.

Koordinator sweeping wilayah Pakem dan Cangkringan, Aiptu Bambang Prawignyo mengatakan, tiga pelajar yang ditemukan di warnet, satu orang  beralasan sedang libur sekolah setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Semarang. Sementara dua pelajar lagi baru tiba di warnet. Tapi, saat dikonfirmasi pihak sekolah masing-masing tidak ada kegiatan itu. Berarti kan bolos,” katanya.

Dikatakan Bambang, para pelajar tersebut hanya dilakukan pembinaan agar pada waktu jam belajar tidak keluyuran dengan kepentingan yang tidak jelas, terlebih diluar kepentingan sekolah, karena masa depan bangsa ada ditangan generasi muda, kalau generasi mudanya sebagai pelajar tidak seperti yang diharapkan  maka dikawatirkan akan berdampak pada kemajuan bangsa.

Advertisement

Para Pelajar yang terjaring razia itu kemudian disuruh membuat surat pernyataan yang harus ditanda tangani wali/orang tua dan harus diserahkan kepadaa pihak sekolah yang nantinya diserahkan kepada Dikpora Kabupaten Sleman.

Selain Pakem, Cangkringan, Prambanan dan Berbah, razia yang sama juga dilakukan di Kecamatan Kalasan dan Ngemplak. Di dua kecamatan ini petugas mendatangi warnet-warnet yang berada di pinggir jalan, kemudian tempat-tempat nongkrong termasuk Stadion Maguwoharjo. Namun, hasilnya nihil alias tidak ditemukan pelajar yang membolos.

“Pelajar disini [Kalasan dan Ngemplak] tidak ada pelajar yang bolos sekolah,” kata Nani Sutristiani, dari Disdikpora Sleman saat ditanya Harian Jogja di sekitar Stadion Maguwoharjo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif