SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA – Polsekta Wirobrajan terus melakukan penyidikan terkait kasus pelemparan bom molotov di SMA Muhammadiyah 7 Jogja. Diduga, kasus ini lebih mengarah ke perkelahian antar pelajar.

Kapolsek Wirobrajan, Kompol Aryuniwati menjelaskan, pihak polsek masih melakukan proses lidik. Hanya saja, pihaknya belum memastikan motif apa yang mendasari aksi pelemparan itu.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Yang jelas ini tidak ada kaitannya dengaan masalah politik. Dan indikasinya lebih mengarah ke kenakalan remaja,” katanya, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/3/2014).

Diungkapkanya, aksi pelemparan itu terjadi Minggu (2/3/2014) sekitar pukul 02.15 WIB, yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal.

Dari kejadian itu tak menimbulkan korban jiwa. Namun, bom molotov tersebut mengenai bagian pagar gapura yang mengakibatkan plakat bertuliskan nama sekolah tersebut terbakar.

“Katanya pelakunya berboncengan dan jumlahnya puluhan dengan menggunakan 7 sepeda motor,” ungkapnya.

Melihat aksi tersebut, satpam sekolah mencoba melakukan pengejaran, namun gerombolan pelaku langsung melarikan diri ke arah utara. “Akan kami terus kembangkan. Malahan, dari Polsek Kasihan, Bantul juga terjadi aksi yang serupa, hanya aksi di sana mengenai sebuah mobil,” paparnya.

Sementara itu, pihak sekolah mengakui jika aksi pelemparan itu terjadi tak hanya sekali. Malahan, sudah merupakan kejadian yang ketiga kalinya SMA Muhammadiyah 7 Jogja mendapatkan teror bom molotov.

“Kami sudah berusaha meningkatkan keamanan. Selain memasang CCTV, kami juga menambah personel keamanan,” kata Humas SMA Muhammadiyah 7 Jogja, Ausath Asfianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya