Jogja
Selasa, 14 Juni 2016 - 13:12 WIB

BPJS KESEHATAN : Santri Diajak untuk Jadi Penggerak Rakyat Sehat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari ketika mengisi training of trainer BPJS Kesehatan kepada santri Pondok Pesantren Darul Ulum Wal Hikam, Giwangan, Umbulharjo, Jogja, Senin (13/6/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

BPJS Kesehatan mengajak santri menjadi penggerak rakyat sehat

Harianjogja.com, JOGJA–Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merangkul Pondok Pesantren Darul Ulum Wal Hikam, Giwangan, Umbulharjo, Jogja. Para santri diharapkan menjadi penggerak rakyat sehat.

Advertisement

Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari mengatakan, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi mengenai BPJS Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)

“Ini bukan masalah mau ngewangi atau enggak. Tapi, intinya, para santri ini mampu mewujudkan NKRI jadi sehat,” kata dia di Pondok Pesantren Darul Ulum Wal Hikam, Giwangan, Umbulharjo, Jogja, Senin (13/6/2016).

Para santri diharapkan menjadi penggerak rakyat sehat. Mereka diharapkan mampu menjadi kader untuk mengajak masyarakat menjadi peserta JKN-KIS dengan aktif melakukan sosialisasi. Kegiatan ini diikuti sekitar 100 santri.

Advertisement

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Wal Hikam Kyai Haji Ahmad Sugeng Utomo memotivasi para santrinya untuk menjadi peserta JKN-KIS. “Anggap saja itu sedekah sehingga tidak akan terasa berat. Misalnya setiap bulan Rp25.500 kita anggap sedekah, tentunya tidak akan berat,” kata dia.

Ia berharap, BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara JKN-KIS terus meningkatkan jumlah kepesertaan di DIY. Selain itu, BPJS Kesehatan juga harus mampu meningkatkan kepatuhan peserta dalam membayarkan iuran JKN-KIS.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif