SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu BPJS (JIBI/Solopos/Dok.)

BPJS Kesehatan menerima permintaan turun kelas yang mencapai 20 orang per hari

Harianjogja.com, JOGJA-Sejak 1 April 2016, banyak peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mandiri kelas I dan kelas II yang turun kelas. Hal ini sebagai dampak dari kenaikan premi yang ditetapkan sejak 1 April lalu.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Ada 10 peserta per hari per kantor cabang yang turun kelas. Kelas satu turun ke kelas dua. Paling banyak ke kelas tiga karena preminya [kelas III] tidak berubah,” kata Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Jogja, Upik Handayani, Sabtu (7/4/2016).

Di DIY, BPJS Kesehatan memiliki dua kantor cabang yakni Kantor Cabang (KC) Sleman yang membawahi Kabupaten Sleman dan Kulonprogo serta Kantor Cabang Utama (KCU) Jogja yang membawahi Kota Jogja, Kabupaten Bantul, dan Gunungkidul. Sehingga ada 20 peserta per hari yang turun kelas.

Pengajuan turun kelas ini dapat disetujui jika peserta telah terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan minimal satu tahun. Jika belum genap satu tahun, pengajuan tidak dapat diproses.

Per tanggal 1 April lalu, premi untuk kelas I naik dari Rp59.500 menjadi Rp80.000 dan premi kelas II Rp42.500 menjadi Rp51.000. Sementara untuk kelas III tetap Rp25.500 per bulan. Perubahan ini berdasarkan Peraturan Presiden No.12/2013 tentang Jaminan Kesehatan.

Upik menargetkan ada tambahan peserta baru pada 2016 ini sebanyak 200.000 peserta. Hingga saat ini sebanyak 2,6 juta penduduk di DIY telah terdaftar sebagai peserta. Targetnya pada 2018 nanti semua penduduk sudah tercover BPJS Kesehatan.

Adanya kenaikan premi ini menurutnya tidak berpengaruh pada calon peserta baru yang ingin mendaftar. Ia mengatakan, meski ada pengajuan turun kelas dari peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau mandiri kelas I ke kelas di bawahnya, tidak mempengaruhi pertambahan tingkat kepesertaan BPJS Kesehatan. Jumlah peserta kian bertambah. Tidak hanya dari kalangan pekerja tetapi juga kalangan mahasiswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya