SOLOPOS.COM - Pelatihan Safety Riding, Selasa (28/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

BPJS Ketenagakerjaan terus meningkatkan jumlah kepersertaan.

Harianjogja.com, JOGJA-Dalam rangka meningkatkan jumlah peserta, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tidak mampu berjalan sendiri. Salah satu pihak yang berkonpeten untuk bekerja sama adalah pemerintah daerah (Pemda) karena Pemda bisa bersentuhan langsung dengan mesyarakat.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

“Kulonprogo pemdanya sudah sadar akan pentingnya BPJS Ketenagakerjaan. Mereka berencana mengasuransikan 7.000 penderes [petani nira] kelapa yang ada di semua kabupaten,” papar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Daerah Istimewa Yogyakarta Mochamad Triyono, Minggu (17/4/2016)

Saat ini pihaknya masih mengatur skema siapa saja yang berhak mendapatkan asuransi ini. Pasalnya menurut rencana, penerima asuransi BPJS Ketenagakerjaan hanya penderes maksimal 55 tahun. Namun, dalam kenyataannya, mayoritas penderes berusia di atas 55 tahun.

Pengurus Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) Kirnadi menyadari masih banyak perusahaan yang masih enggan mendaftarkan karyawannya dalam BPJS Ketenagakerjaan. Sementara untuk nelayan dan petani yang selama ini belum mendapat perhatian terkait asuransi, pihaknya mendorong pemda untuk mengalokasikan anggaran secara khusus untuk subsidi pembayaran premi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya