SOLOPOS.COM - Karyawan Bank Rakyat Indonesia (BRI) wilayah Yogyakarta menunjukkan replika kartu kredit BRI easy card saat peluncuran untuk wilayah Yogyakarta di Sleman, Kamis (5/10). Kartu Kredit BRI Easy ini adalah kartu kredit yang diterbitkan oleh bank BRI dengan bekerjasama dengan Mastercard yang ditujukan kepada generasi Milenial dengan rentang umur 25 tahun hingga 45 tahun. (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)
DPK BRI sepanjang 2017 tumbuh 12%.
Harianjogja.com, JOGJA–Budaya menabung nasabah perbankan di DIY masih cukup tinggi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga BRI yang dihimpun sepanjang 2017.
Kepala Kanwil BRI DIY, Andik Eko Putro mengungkapkan pertumbuhan dana pihak ketiga menunjukkan pencapaian yang cukup baik. Pertumbuhan produk DPK seperti tabungan, deposito dan produk penghimpunan dana lainnya kurang lebih sekitar 12%.
“Pertumbuhan DPK dan kredit hampir sama sekitar 12 persen. Sampai saat ini kurang lebih dana yang sudah dihimpun kami posisinya ada sekitar Rp42 triliun,” ujar Andik pekan lalu.
Kendati transaksi melalui digital banking kian marak, namun transaksi menabung di DIY masih cukup tinggi. Keberadaan teknologi perbankan yang dihadirkan sebagai bentuk peningkatan layanan dari BRI semakin memberikan kemudahan bagi nasabahnya.
Andik memaparkan produk DPK perbankan masih akan menjadi layanan utama yang dibutuhkan masyarakat. Meski saat ini keberadaan digital banking hingga financial technology semakin marak, namun seluruh transaksi yang dilakukan nasabah akan tetap membutuhkan rekening bank, sehingga penghimpunan dana di bank juga akan terus tumbuh.
“Sedangkan untuk produk kredit konsumsi, semua jenis kredit juga menunjukkan pertumbuhan yang baik,” ungkap Andik.