Jika sebagian besar pengendara sepeda memilih jalanan nyaman untuk dilewati, berbeda dengan anggota Brutal Rider MTB Wonosari, Gunungkidul. Para anggota komunitas sepeda gunung ini akan mencari jalan paling terjal untuk dijajal.
Komunitas beranggotakan 25 orang ini terbentuk pada 2010. Pada saat itu, di Gunungkidul sedang ngetren bersepeda, mulai dari sepeda fixie, onthel, balap hingga jenis sepeda gunung atau mountain bike (MTB).
Melihat tren ini, Duyung Hanham Wiharta, 28, penggemar sepeda MTB lalu mengumpulkan teman-teman dengan hobi yang sama. “Di Gunungkidul ada banyak sekali lintasan alam yang belum terjamah oleh sepeda gayung. Ini sangat menantang,” kata Hanham kepada Harian Jogja beberapa waktu lalu.
Melihat tren ini, Duyung Hanham Wiharta, 28, penggemar sepeda MTB lalu mengumpulkan teman-teman dengan hobi yang sama. “Di Gunungkidul ada banyak sekali lintasan alam yang belum terjamah oleh sepeda gayung. Ini sangat menantang,” kata Hanham kepada Harian Jogja beberapa waktu lalu.
Dengan lintasan yang berupa perbukitan, setiap anggota komunitas selalu melengkapi diri dengan alat-alat proteksi diri seperti helm, body protection, persediaan minuman, berserta peralatan sepeda yang selalu dipersiapkan apabila menemukan kondisi darurat di perjalanan.
“Rata-rata lintasan yang kami lalui itu sangat ektrem, terjal, bahkan penuh dengan risiko. Karena itulah kami sepakat memberikan nama komunitas ini sebagai Brutal Rider MTB Wonosari, komunitas yang berani dalam melintasi tantangan alam yang brutal,” tambah Hanham.
Panjang lintasan yang penuh tantangan ini pun tidak lah pendek, setidaknya mulai jarak terpendek yang dilalui dari 2,5 kilometer hingga 8 kilometer dengan bobot rute yang berbeda–beda pula. Bahkan Hanham mengungkapkan jika terdapat sebuah track di Dung Manglu daerah Playen, yang ia klaim track paling ekstrem yang pernah lalui. Dari hal inilah mereka mendapatkan sebuah kepuasan yang hanya diperoleh melalui perjalanan menelusuri bukit dengan kayuhan.
Pacu Adrenalin
Erwin Hidayat, 26, salah satu anggota Brutal Rider MTB Wonosari mengungkapkan ketertarikannya terhadap hal–hal yang berbau menantang, seperti menuruni perbukitan alam dengan sepeda gunung. “Ketika memacu kecepatan saat menuruni perbukitan terjal di pinggiran jurang, adrenalin langsung naik. Di sinilah ada sebuah kepuasan,” kata Erwin.
Adrenalin semakin dipacu dengan tingkat kecuraman jalan yang mencapai sudut kemiringan ekstrem. Sepeda tanpa dikayuh dapat melesat sampai kecepatan 60 kilomer perjam pada lintasan tidak rata. Alhasil, di tengah mengendarai sepeda itu rasa bercampur aduk.
Antara rasa penasaran untuk menuntaskan tantangan serta rasa takut terpeleset ke bibir jurang. Namun, dibalik tantangan itu mereka menyaksikan keindahan pemandangan alam yang tiada duanya. Bahkan, mereka juga rela melewati sungai dengan memanggul sepeda mereka, untuk melanjutkan petualangannya. “Kami bersyukur selalu bisa melaluinya meskipun harus beberapa kali terjatuh ke tanah,” jelas Erwin.
Komunitas ini juga sering berkumpul di Balai Desa Kepek, pada Minggu pagi. Di tempat inilah mereka merencanakan perjalanan. Apabila tempat yang akan dilalui memiliki track yang cukup menantang, persiapan yang dibawapun akan kompleks, seperti ban cadangan, kunci–kunci, PK3K, makanan, minuman, serta body protector. Persiapan yang matang berguna untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan.
“Dalam kondisi yang terencana saja pasti ada saja yang terjadi di dalam rombongan, dimulai dari ban bocor, rantai putus, patah body, hingga terluka karena jatuh,” ungkap Erwin.
Kini, petualangan mereka tidak berhenti disana. Mereka terus melakukan penelusuran di daerah Gunungkidul untuk menemukan track terbaru yang lebih menantang dan juga memiliki keindahan alam yang tiada tara.
Data Komunitas
Nama komunitas : Brutal Rider MTB Wonosari
Berdiri : 2010
Jenis : Penggemar mountain bike (MTB)
Jumlah anggota : 25 orang
Visi Misi : Memberikan wadah kepada penggemar sepeda gunung di Gunungkidul
Kegiatan : Menjelajah perbukitan di sekitar Gunungkidul
Tempat kumpul : Balai Desa Kepek, Minggu pagi pukul 07.00–14.00 WIB.