SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Foto Ilustrasi Pedagang Buah
JIBI/Harian Jogja/Andi Rambe

JOGJA–Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sultan Hamengku Buwono X menyebut buah impor yang masuk ke wilayahnya seharusnya bisa dicegah oleh Balai Karantina.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sultan mengatakan telah berkoordinasi dengan Balai Karantina. Buah–buah impor yang masuk ke Jogja selama ini, kata Sultan, berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Raja Kraton Ngayogyakarta itu juga mempertanyakan bagaimana pemeriksaan di Balai Karantina. Alasannya, buah impor yang dijual oleh ritel besar atau kecil bermula dari pelabuhan.

“Kok [buah] impor diloloskan, Balai Karantina memeriksa nggak,” kata Sultan kepada Harian Jogja, di kompleks Pagelaran Kraton, Sabtu (1/6) malam.

Akan tetapi, Sultan mengaku juga tidak akan tinggal diam jika kemudian pelaku pencemaran buah dengan formalin itu dilakukan oleh pedagang.

Sebab buah berformalin juga ditemukan pada buah lokal yang beredar tanpa campur tangan Balai Karantina. “Kalau yang itu [lokal] saya bisa ambil tindakan sendiri,” tuturnya.

Lewat sosialisasi yang diperintahkan kepada Tim Sistem Keamanan Terpadu melalu media pada Kamis(30/5) pekan lalu, menurut Sultan itu adalah satu-satunya cara untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Sekalipun tim belum memberikan ciri- ciri buah berformalin, kata Sultan, setidaknya telah disebarluaskan buah-buah apa saja yang ditemukan mengandung formalin.

“Itu harus dilakukan supaya paling sedikit masyarakat Jogja memahami itum sehingga perlu mempertanyakan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya