Jogja
Kamis, 30 Mei 2013 - 18:22 WIB

BUAH BERFORMALIN: Tak Bisa Menindak Tegas, Ini Alasan Disperindagkop Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika NS)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika NS)

GUNUNGKIDUL-Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan ESDM (Disperindagkop ESDM) mengaku belum bisa menindak tegas peredaran buah berformalin karena tidak memiliki laboratorium.

Advertisement

Kepala Disperindagkop ESDM Gunungkidul Siwi Iriani mengatakan, pihaknya hanya bisa melakukan monitoring dan membina para pedagang. “Kami monitoring, kami juga sudah berikan pembinaan kepada para pedagang,” katanya, Kamis (30/5/2013)

Tidak hanya pedagang toko, namun para Pedagang Kaki Lima yang berjualan buah maupun makanan diakui Siwi juga sudah dikumpulkan. Hasilnya kata Siwi, memang ada beberapa yang masih ditemukan bahan pengawet dalam buah. “Namun kadarnya tidak terlalu banyak,” ujarnya.

Siwi menambahkan, Disperindagkop ESDM tidak memiliki alat dan laboratorium yang setiap saat bisa langsung memeriksa dan meneliti. “Kami tidak punya Lab [laboratorium]” ucapnya. Namun demikian upayanya selama ini selalu menggandeng dengan dinas kesehatan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk melakukan monitoring.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif