SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Harian Jogja/JIBI/Holy Kartika NS)

Ilustrasi (Harian Jogja/JIBI/Holy Kartika NS)

JOGJA- Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Jogja mengambil 13 sampel buah import dari dua lokasi berbeda di Jogja.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Pengambilan sampel dilakukan sejak Senin (29/4). “Satu di Pasar Giwangan, satu lagi di sebuah supermarket (Superindo),” ujar Heru Pria Warjaka kepada Harian Jogja di Balaikota, Rabu (1/5).

Upaya itu, menurut Heru, dilakukan untuk menyelidiki kebenaran buah impor yang mengandung bahan pengawet berbahaya.

Langkah tersebut juga bertujuan agar masyarakat mengetahui dan mengantisipasi dampak panjang bila benar buah impor tersebut mengandung formalin.

Dari hasil uji instan yang dilakukan, ujar Heru, 13 sampel tersebut tidak memiliki kandungan zat yang berbahaya. “Uji sementara yang kami lakukan, hasilnya masih bening. Tapi, untuk memastikannya lagi, kami kirim 13 sampel tersebut ke laboratorium Fakultas Pertanian UGM. Sebab, mereka memiliki peralatan yang lebih lengkap,” kata dia.

Sebelumnya Harian Jogja mengambil sampel beberapa buah impor di supermarket dan di kios buah. Sampel tersebut di kirim ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Pemprov DIY untuk diteliti apakah mengandung formalin.

Hasilnya dari 13 jenis buah-buahan yang diuji, hanya satu yang dinyatakan negatif. Sisanya semua mengandung formalin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya