SOLOPOS.COM - Foto Pedagang Buah Impor JIBI/Harian J

Foto Ilustrasi Pedagang Buah Impor
JIBI/Bisnis Indonesia

JOGJA—Formalin memang membahayakan kesehatan. Namun bagi sebagian pedagang buah, formalin ternyata tidak sengeri pembatasan impor buah.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Menurut mereka, kebijakan pembatasan impor sangat berdampak pada kelangsungan bisnis mereka. Makin dibatasi, buah semakin langka. Imbasnya, harga mahal, buah sulit dicari dan daya beli masyarakat turun.

“Waktu ada pembatasan, omzet kami turun drastis, karena harganya mahal. Sekarang pasokan meningkat harganya
turun 40 persen sampai 50 persen,” ujar Anto,pedagang buah di jalan Colombo Jogja kepada Harian Jogja, Selasa (30/4).

Anto menjelaskan sejak pembatasan impor diberlakukan awal bulan lalu, selama beberapa pekan nyaris penjualan buah sempat tersendat. Untungnya pembatasan tidak berlangsung lama sehingga harga kembali normal dan konsumen kembali banyak yang beli.

Hal senada diungkapkan Niken, pedagang buah lainnya. Menurut dia buah impor lebih disukai konsumen karena lebih murah dan lebih menarik tampilannya.

Disingung soal kandungan formalin, Niken mengaku tidak terlalu banyak mengetahuinya. “Kalau kabar formalin tidak dengar, dan sampai saat ini tidak berpengaruh pada pembelian. Malah hari ini agak ramai pembeli,” kata Niken.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya