Budidaya ikan lele di Gunungkidul masih kesulitan mengelola ikan saat musim panen raya
Harianjogja.com, GUNUNGKUDUL — Kelompok pembudidaya ikan lele di Kecamatan Ponjong masih sulit kelola ikan saat panen raya datang. Cakupan pemasaran yang sempit menjadi salah satu kendala bagi petani di kecamatan yang memiliki sumber air yang baik di Gunungkidul tersebut.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Barokah Mina, Marwoko Edy, mengungkapkan setiap petani ikan lele mampu menghasilkan hingga 3000 ekor ikan setiap panen raya. Dalam kelompoknya sendiri terdapat 20 anggota, masing-masing memiliki dua kolam ikan dengan kapasitas 3000 ikan.
Setiap 60 hari kelompoknya dapat menghasilkan hingga 3 kuintal ikan. Para petani masih kebingungan dalam memasarkan jumlah ikan yang membludak setiap panen tersebut.
“Padahal di Ponjong sendiri ada empat kelompok budidaya ikan. tiga kelompok budidaya lele dan satu kelompok budidaya ikan nila. Setiap panen raya cakupan kami untuk menjual ikan masih di Ponjong saja,” kata dia, Kamis (19/5/2016).
Edy pun mengaku masih kewalahan untuk menjual hasil panen kepada pengepul. Sejauh ini penjualan ikan masih serentak dilakukan di dalam wilayah Ponjong saja.
Hanya ada dua pengepul yang berada di Ponjong, sedangkan hasil panen ikan selalu melimpah. Ia beralasan belum berani untuk menjual ke luar daerah, selain akses yang masih dirasakan sulit, kepercayaan pun belum didapatkan dari pembeli luar daerah.
Untuk itu, ia terus berusaha untuk memperbaiki kualitas ternak ikan lelenya