Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Untuk melindungi budidaya ikan di tengah mahalnya pakan yang mencapai Rp9.500 per kilogram, Paguyuban Pabrik Pakan Ikan Gunungkidul (PPIG) menciptakan pakan alternatif.
Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak
Paguyuban yang belum lama dibentuk ini dikelola oleh para peternak ikan di Gunungkidul dengan pendampingan Balai Riset Sosial Ekonomi Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM.
Sekretaris PPIG, Adhitya Sri Prabakusuma, Rabu (4/9/2013) mengatakan, PPIG berupaya menciptakan pakan alternatif menyusul melambungnya harga pakan ikan.
“Para peternak ikan resah dengan kenaikan pakan. Akhirnya dengan bantuan peralatan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan serta pendampingan mahasiswa UGM, kami mencari jalan keluar untuk membuat pakan alternatif,” paparnya.
Menurut Adhitya, selama ini sudah ada dua kelompok yang memproduksi pakan ikan di Kecamatan Ponjong dan Nglipar. Namun karena produksinya hanya empat kuintal per hari, belum mampu mencukupi kebutuhan pakan ikan di Gunungkidul yang mencapai dua ton per hari.
“Sekarang kami kita udah mampu memproduksi satu ton per hari dengan harga per kilogramnya Rp6.500,” ujarnya.
Budi Wardono, dari Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan, pakan ikan produksi PPIG diharapkan mampu memperkuat pembudidayaan ikan di Gunungkidul. Budi mengkalim dari hasil risetnya, kandungan protein pakan ikan lokal untuk pembesaran sudah memenuhi standar SNI. “Masyarakat tidak usah ragu untuk menggunakan pakan lokal,” katanya.