Jogja
Rabu, 4 September 2013 - 16:13 WIB

BUDIDAYA IKAN : PPIG Ciptakan Pakan Alternatif

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekretaris PPIG Adhitya Sri Prabakusuma (kiri), dan Budi Wardono dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (kanan) menunjukkan hasil produksi pakan lokal, Rabu (4/9/2013).

Sekretaris PPIG Adhitya Sri Prabakusuma (kiri), dan Budi Wardono dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (kanan) menunjukkan hasil produksi pakan lokal, Rabu (4/9/2013).

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Untuk melindungi budidaya ikan di tengah mahalnya pakan yang mencapai Rp9.500 per kilogram, Paguyuban Pabrik Pakan Ikan Gunungkidul (PPIG) menciptakan pakan alternatif.

Advertisement

Paguyuban yang belum lama dibentuk ini dikelola oleh para peternak ikan di Gunungkidul dengan pendampingan Balai Riset Sosial Ekonomi Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM.

Sekretaris PPIG, Adhitya Sri Prabakusuma, Rabu (4/9/2013) mengatakan, PPIG berupaya menciptakan pakan alternatif menyusul melambungnya harga pakan ikan.

“Para peternak ikan resah dengan kenaikan pakan. Akhirnya dengan bantuan peralatan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan serta pendampingan mahasiswa UGM, kami mencari jalan keluar untuk membuat pakan alternatif,” paparnya.

Advertisement

Menurut Adhitya, selama ini sudah ada dua kelompok yang memproduksi pakan ikan di Kecamatan Ponjong dan Nglipar. Namun karena produksinya hanya empat kuintal per hari, belum mampu mencukupi kebutuhan pakan ikan di Gunungkidul yang mencapai dua ton per hari.

“Sekarang kami kita udah mampu memproduksi satu ton per hari dengan harga per kilogramnya Rp6.500,” ujarnya.

Budi Wardono, dari Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan, pakan ikan produksi PPIG diharapkan mampu memperkuat pembudidayaan ikan di Gunungkidul. Budi mengkalim dari hasil risetnya, kandungan protein pakan ikan lokal untuk pembesaran sudah memenuhi standar SNI. “Masyarakat tidak usah ragu untuk menggunakan pakan lokal,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif