Jogja
Minggu, 8 Desember 2013 - 06:52 WIB

Bukit Bintang, Tempat Nongkrong Berbahaya

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mendirikan bangunan di bukit Hargodumilah. (JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro)

Harianjogja.com, BANTUL-Puncak bukit Hargodumilah atau yang lebih dikenal sebagai bukit bintang di Dusun Plesetan Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan, Bantul, merupakan wilayah rawan bencana longsor. Kendati demikian, saat ini semakin banyak bangunan hunian, warung dan penginapan berdiri di wilayah tersebut.

Kepala Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan Wajiran mengaku kesulitan mengatasi bangunan permanen yang kini jumlahnya makin bertambah. Padahal, menurut dia, wilayah Plesetan yang menjadi perbatasan dengan Gunungkidul dan Bantul tersebut cukup membahayakan karena sewaktu-waktu bisa longsor.

Advertisement

“Iya bangunannya makin tambah banyak. Dan sebenarnya daerah itu daerah yang sangat berbahaya. Saya berharap ini harus bisa disikapi bersama agar pembangunan warung dan hunian di Hargodumulai tidak bertambah,” kata Wajiran kepada harianjogja.com, Kamis (5/12/2013).

Kades yang baru menjabat sekitar delapan bulan tersebut menilai perlu ada ketegasan Pemkab Bantul untuk menyikapi masalah Puncak Hargodumilah sebelum ada korban. “Segera mungkin ini harus diatasi kalau tidak mau dikatakan menunggu korban dulu,” sentil Wajiran yang siap berkoordinasi dengan Kecamatan Piyungan maupun Pemkab Bantul.

Wajiran mengaku pernah melakukan pendataan dan terdapat sekitar 27 bangunan warung dan restoran juga penginapan yang didirikan di jurang Hargodumilah tersebut. “Tapi ya baru bisa kami data saja,” ujar Kades Srimulyo yang mengaku tidak dimintai izin pendirian bangunan warung maupun penginapan.

Advertisement

Di tempat terpisah Ketua Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto membenarkan sepanjang bukit Hargodumilah sebagai wilayah paling rawan diterjang longsor. Struktur tanah serta medan di bukit Hargodumilah cukup berbahaya. Terlebih, jika intensitas curah hujan tinggi wilayah tersebut.

“Ya di sana (Hargodumilah) termasuk wilayah merah rawan longsor. Sebenarnya berbahaya dan tidak aman untuk dikembangkan menjadi tempat pariwisata seperti sekarang. Sewaktu-waktu bisa longsor,” katanya.

Dwi mengatakan, BPBD Bantul sebenarnya telah melakukan pemetaaan wilayah rawan bencana dan berkali-kali disampaikan langsung masyarakat dalam berbagai kesempatan, baik tingkat kecamatan dan desa. Harapannya, warga memahami potensi rawan bencana di daerah tempat tinggal masing-masing.

Advertisement

Pantauan harianjogja.com, di Bukit Hargodumulah dari mulai gapura batas wilayah Gunungkidul-Bantul terdapat puluhan bangunan berdiri baik di atas bibir jurang Hargodumilah maupun dengan cara dibangun tiang cor berbentuk bangunan panggung. Bangunan ini dipergunakan untuk warung makanan, penginapan. Setiap petang hingga malam, lokasi ini ramai dikunjungi ratusan anak muda untuk menyaksikan keindahan Jogja dari ketinggian tertentu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif