SOLOPOS.COM - Pegawai Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun menunjukkan stok darah Madiun, Jawa Timur, Rabu (4/2). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Bulan dana PMI di Jogja masih kurang mendapatkan tanggapan dari pengusaha di Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Langkah Palang Merah Indonesia (PMI) Jogja dalam mengumpulkan dana di Bulan Dana PMI Jogja 2015 terseok-seok menyusul minimnya sumbangan yang dikumpulkan dari para pengusaha saat acara penggalangan dana baru-baru ini.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Informasi yang dihimpun target pengumpulan dana Bulan Dana PMI Jogja tahun ini sebesar Rp500 juta. Kegiatan yang berlangsung dari Agustus sampai akhir Oktober ini baru mengumpulkan dana sekitar Rp100 juta dari para pengusaha. Sementara, biaya operasional PMI Jogja hampir mencapai Rp1 miliar per bulan.

Sekretaris PMI Jogja Harris Syarif Usman membenarkan minimnya perolehan dana pada Bulan Dana PMI kali ini. Ia menyebutkan, hanya sekitar 20 dari 167 pengusaha yang diundang dalam malam penggalangan dana yang hadir.

Diakuinya, PMI Jogja akan kerepotan jika ditinggalkan oleh pengusaha karena biaya operasional PMI Jogja relatif besar setiap bulan, antara lain untuk pembelian kantong darah, reagen, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan sebagainya. “Kalau pelayanan di PMI tidak optimal yang dirugikan justru masyarakat,” ujarnya, Senin (28/9/2015).

Harris tidak menampik merasa pesimistis dengan capaian target tahun ini. Kendati demikian, ia berusaha melakukan terobosan kegiatan, misal melalui acara hiburan, terlebih masih ada waktu satu bulan.

Menurutnya, tidak optimalnya penggalangan dana kemungkinan disebabkan belum meratanya sosialisasi kegiatan PMI Jogja. “Ini juga jadi introspeksi kami supaya lebih terbuka,” kata Harris.

Wakil Ketua Bulan Dana PMI Jogja 2015 Lilik Kurniawan menyebutkan target pengumpulan dana pada 2014 dan tahun ini sama, yakni Rp500 juta. Diakuinya, target tahun lalu tidak tercapai sebab dana masyarakat yang terkumpul hanya Rp333 juta.

Ia mengungkapkan, kesadaran pengusaha di Jogja dalam memberikan sumbangan masih minim. Berdasarkan pengalamannya, banyak rekan pengusaha yang justru menghilang saat dihubungi pada bulan dana PMI Jogja.

“Hanya ada beberapa pengusaha yang justru berinisiatif untuk menyumbang seperti Jimmy Sutanto dan pemilik Bakpia 25, kami harap pengusaha di Jogja bisa mencontoh mereka,” ucapnya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya