Jogja
Selasa, 12 November 2013 - 17:27 WIB

Bulan Depan, Festival Kincir Angin Digelar di Pantai Pandansimo

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL– Festival kincir angin tingkat nasional kembali digelar di Pantai Pandansimo Bantul 1-5 Desember 2013 mendatang. Kegiatan yang menelan biaya hingga Rp700 juta itu bertujuan menyebarluaskan dan meningkatkan pengetahuan mengenai energi alternatif.

Festival kincir angin diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemkab Bantul. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana mengatakan, festival diikuti mahasiswa dari puluhan perguruang tinggi di Indonesia.

Advertisement

Dalam lomba ini, tiap peserta akan membangun kincir mini di area Pantai Pandansimo. Kincir mana yang menghasilkan energi paling besar, itulah yang menang.

“Nanti mulai tanggal satu peserta sudah ada yang mendirikan tiang kincir, generator dan sebagainya. Mana yang energinya paling tinggi, itu pemenanganya,” ujar Tri Selasa (12/11/2013).

Juri lomba kincir angin  dari Fakultas Teknik UGM, Eka Firmansyah mengatakan, festival tahun ini merupakan kali ke dua setelah tahun lalu juga digelar di Bantul. Bedanya, bila tahun lalu penyelenggaranya adalah UGM dan Pemkab, tahun ini melibatkan Kemendikbud.

Advertisement

Dari tahun ke tahun, minat peserta mengikuti lomba semakin banyak. Bila tahun lalu hanya ada 40 peserta yang mendaftar dan 20 di antaranya terpilih untuk dilombakan, tahun ini ada 60-an peserta yang mendaftar. Namun hanya 31 peserta yang dinilai layak ikut berkompetisi.

“Pesertanya dari berbagai daerah, bahkan paling jauh ada yang dari Aceh,” tuturnya.

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud Yudi Harianto mengatakan, kegiatan festival menelan biaya hingga Rp700 juta. Meski mahal, namun menurutnya banyak manfaat yang diperoleh.

Advertisement

Festival tersebut sebagai ajang pencarian bakat dan potensi anak-anak muda dalam pengembangan energi alternatif. “Sebenarnya banyak karya anak-anak kita hanya tidak dipublikasikan saja,” ungkap Yudi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif