SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Limbah sampah yang berasal dari warga lingkungan sekitar dusun yang diambil oleh petugas kebersihan tiap satu minggu sekali diolah hingga memiliki nilai ekonomis.

 

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

 

 

Harianjogja.com, SLEMAN– Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Altras”, Desa Triharjo, Kabupaten Sleman, yang bergerak di bidang pengelolaan sampah mandiri sukses mengembangkan berbagai unit usaha hingga beromzet jutaan rupiah per bulan.

“Dalam satu minggu rata-rata kami mampu mengolah kurang lebih enam kuintal sampah rumah tangga,” kata Kepala Desa Triharjo Irawan di Sleman seperti dikutip Antara, Selasa (26/4/2016).

Menurut dia, limbah sampah yang berasal dari warga lingkungan sekitar dusun yang diambil oleh petugas kebersihan tiap satu minggu sekali diolah hingga memiliki nilai ekonomis.

“Keseluruhan ada sekitar 1.000 KK yang sampahnya masuk ke sini. Setelah limbah ditampung lalu dipilah antara yang organik dan nonorganik,” katanya.

Ia mengatakan sampah organik kemudian diolah menjadi pupuk kompos, sedangkan nonorganik dijadikan barang kerajinan dan ada yang dijual ke pengepul, seperti sampah-sampah plastik.

“Tiap bulan kelompok pengelola sampah mandiri ini bisa menghasilkan dua kuintal kompos. Produk pupuk itu dijual ke gapoktan dan kelompok tani dengan harga Rp2.500 per kemasan ukuran lima kilogram,” katanya.

Irawan mengatakan, jika dikalkulasi, pendapatan dari penjualan pupuk rata-rata Rp200 ribu per bulan, sedangkan rosokan Rp600.000 hingga Rp800.000.

“Pengembangan kelompok tidak hanya mengandalkan pengolahan, tapi juga dari retribusi pengambilan sampah. Masing-masing KK ditarik iuran Rp20.000 per bulan,” katanya.

Ia mengatakan, dari berbagai pemasukan itu, BUMDes ini mampu meraup laba bersih bulanan berkisar Rp7 juta. Sebagian dari keuntungan digunakan untuk membantu pendidikan anak usia dini di Desa Triharjo.

“Usaha pengelolaan sampah ini bukan semata untuk kepentingan bisnis tapi juga menyokong pendidikan,” katanya.

Tahun ini, kata dia, pemerintah desa akan kembali membuka unit pengolahan sampah.

Lokasi yang dipilih adalah Dusun Sucen dengan anggaran sebesar Rp675 juta bantuan dari pemerintah provinsi dan ADD telah disiapkan untuk membangun fasilitas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya