SOLOPOS.COM - Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, sedang menanam tanaman secara simbolis, pada kegiatan penanaman pohon di Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna, Babarsari, Sleman, pada Kamis (3/3/2016). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Bumi perkemahan Babasari Depok Sleman semakin tidak nyaman untuk berkemah

Harianjogja.com, SLEMAN- Wilayah DIY belum memiliki lokasi yang layak untuk menggelar kegiatan perkemahan skala masif. Lokasi Bumi Perkemahan di Babasari, Depok Sleman misalnya, hanya bisa menampung sekitar 1.000 orang saja.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Ketua Kwarda DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengatakan, keberadaan Bumi Perkemahan Babasari di kelilingi banyak bangunan.

Mulai perkantoran, rumah sakit, perumahan hingga permukiman penduduk. Kondisi tersebut, katanya, tidak nyaman untuk kegiatan perkemahan di kawasan tersebut.

“Saya ingin babasari nanti menjadi hub-nya perkemahan di DIY. Seluruh kegiatan perkemahan dan kepemudaan bisa digelar di sana,” jelasnya saat mengisi seminar Hari Kebangkitan Nasional di Asrama Haji Jogja, Kamis (19/5/2016).

Dia menjelaskan, untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai bumi perkemahan yang representatif dibutuhkan kerjasama semua pihak. Mulai pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa setempat.

Setidaknya, kata dia, butuh waktu empat hingga lima tahun menjadikan kawasan di Babarsari itu sebagai bumi perkemahan yang layak.

“Pada 2020-an, Kwarda DIY akan mewujudkan kawasan itu mampu menampung 5.000 peserta,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga membidik lokasi perkemahan lain yang ada di daerah. Salah satunya, bumi perkemahan yang berada di Girisobo, Gunungkidul. Ketersediaan lahan seluas 120 hektare memungkinkan menggelar perhelatan kegiatan pramuka dalam skala internasional.

“Kawasan itu memiliki perbukitan dan pemandangan yang menarik. Kalau bisa jadi tempat kegiatan pramuka skala internasional itu bisa bermanfaat bagi dunia pariwisata,” kata putri sulung Sultan Hamengku Buwono X itu.

Ketua Kuatir Cabang Sleman Agoes Soesilo Endiarto mengatakan, pramuka sebagai sebuah gerakan harus memiliki nilai positif di masyarakat. Pemikiran yang berlandaskan pancasila bagi para peserta pramuka harus bisa menangkal berbagai faham radikal yang berkembang di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya